Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Cerita Guru Honorer di Lombok Timur Dikeluarkan dari Dapodik Gara-gara Tak Mau Menikah dengan Kepsek

EM tak menyangka jika penolakannya justru berujung dengan dirinya diperlakukan tidak bijak oleh oknum kepsek

Editor: Budi Rahmat
pexel/net
DIKELUARKAN- Guru Honorer di Lombok Timur dikelyuarkan dari Dapodik gara-gara tak mau menikah dengan kepsek 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Cerita seorang guru di Lombok Timur yang mengaku dikeluarkan dari data pendidik ( Dapodik) hanya gara-gara menolak dinikahi oleh Kepala Sekolah.

Guru tersebut berinisial EM. Pihak keluarga EM mebeberkan jika AM dikeluarkan dari data Dapodik karena tak mau menikah dengan kepala sekolah.

EM menolak karena tahu jika Kepsek tersebut telah memiliki istri. Namun, bukanlah mahfum, EM malah diperlakukan tak bijak.

Baca juga: PILU, Ditinggal Ortu dan Kerabat, 4 Anak di OKU Timur Tewas Terpanggang dalam Rumah

Oknum Kepsek yang berinisial NT tersebut mengambil kebijakan mengeluarkan EM dalam data Dapodik. jelas itu sangat merugikan

Dapodik Guru adalah bagian dari sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Sistem ini digunakan untuk mengelola dan memvalidasi data guru di seluruh Indonesia 

Ini Kronologinya

Salah satu guru honorer di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikeluarkan dari data pendidik (Dapodik) secara sepihak  Kepala Sekolah (Kepsek) berinisial NT.

Guru honorer yang berinisial EM tersebut dikeluarkan diduga karena menolak dinikahi Kepsek yang diketahui telah memiliki istri. 

SY, pihak keluarga guru EM, mengungkapkan bahwa NT sudah sering kali mengajak EM untuk menikah. 

Hal tersebut diketahui dari percakapan pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp (WA) yang dikirim Kepsek kepada EM. 

“Kepala Sekolah ini merayu lewat chat WA dan mengajak adik saya menikah, namun tidak direspons sama adik say, padahal dia (Kepsek) sudah ada istri,” jelas SY, saat dihubungi pada Selasa (30/9/2025). 

SY mengungkapkan, Kepsek NT juga mengancam EM dikeluarkan dari data guru di Dapodik sehingga tidak bisa mengikuti pendidikan profesi guru (PPG). 

“Saat itu adik saya menanyakan apakah bisa ikut PPG, terus Kepsek ini menjawab kalau tidak menerima saya, saya ceklist namanya supaya tidak dapat, itu kata percakapannya yang saya lihat,” tutur SY. 

Setelah itu, SY kemudian mengecek data EM, akan tetapi tidak bisa login, sehingga ia menduga datanya telah dihapus. 

Sejak saat itu EM tidak masuk sekolah untuk mengajar dikarenakan masih trauma. 

Sumber: Tribun sultra
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved