Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

8 Bakteri dan 2 Virus Inilah Pemicu Keracunan Massal Menu MBG, Menkes Tekankan Penting Identifikasi

Kemenkes membeberkan delapan jenis bakteri yang menjadi penyebab keracunan massal yang menimpa banyak siswa usai menyantap menu MBG.

Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/T Muhammad Fadhli
DIDUGA KERACUNAN - Puluhan peserta didik Sekolah Dasar Negeri (SDN) 032 Tembilahan tampak menjalani perawatan RSUD Puri Husada Jumat (22/8/2025) setelah diduga mengalami keracunan makanan usai kegiatan makan bersama Makanan Bergizi Gratis (MBG). MBG - Kemenkes membeberkan delapan jenis bakteri yang menjadi penyebab keracunan massal yang menimpa banyak siswa usai menyantap menu MBG. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membeberkan delapan jenis bakteri yang menjadi penyebab keracunan massal yang menimpa banyak siswa usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Temuan ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR pada Rabu (1/10/2025).

Delapan bakteri tersebut adalah: salmonella, escherichia coli, bacillus cereus, staphylococcus aureus, clostridium perfringens, listeria monocytogenes, campylobacter jejuni, dan shigella.

Selain itu, ditemukan pula dua jenis virus yang turut menjadi pemicu keracunan, yakni norovirus atau rotavirus serta hepatitis A virus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya identifikasi bakteri dan virus ini dalam menentukan penanganan yang tepat bagi korban keracunan.

"Kenapa ini menentukan untuk kita cari tahu? Karena ini nanti menentukan satu, treatmentnya seperti apa kalau dia kena," ujar Budi dalam rapat kerja tersebut.

Ia juga menyatakan bahwa temuan ini bisa membantu melacak asal muasal keracunan.

"Kita juga bisa melacak sumbernya penyebabnya karena apa, karena masing-masing bakteri atau virus itu kan berbeda-beda timbulnya," tambahnya.
 
6.457 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Terbanyak di Pulau Jawa

Dalam kesempatan yang sama, Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan bahwa hingga 30 September 2025, terdapat 6.457 korban keracunan akibat konsumsi menu MBG.

Jumlah tersebut dibagi ke dalam tiga wilayah:

  • Wilayah I (Pulau Sumatera): 1.307 orang
  • Wilayah II (Pulau Jawa): 4.147 orang, ditambah kemungkinan 60 orang dari Garut
  • Wilayah III (Indonesia Timur): 1.003 orang

"Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana.

"Kemudian wilayah III ada 1.003 orang," sambungnya.

Dadan juga mengungkap bahwa masih banyak satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG yang belum memiliki sistem sanitasi air yang memadai.

"Dari kejadian di berbagai tempat, tampak juga bahwa belum semua air di SPPG memiliki sanitasi yang baik. Sehingga memang kemudian Pak Presiden memerintahkan agar di seluruh SPPG dibutuhkan alat sterilisasi," jelas Dadan.

Ia mencontohkan kondisi SPPG di Bandung, yang meski tampak tertata dengan baik, namun belum memenuhi standar dalam hal pencucian peralatan makan.

BGN pun telah mengeluarkan instruksi untuk memperketat penggunaan air bersih di dapur MBG, baik untuk memasak maupun mencuci peralatan.

"Kita sudah instruksikan agar mereka menggunakan air galon untuk memasak. Untuk mencuci, airnya perlu diberikan saringan," kata Dadan.

(*)

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved