Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siswi MTs Sukabumi Korban Bullying Akhiri Hidup, Tinggalkan Surat Curhat Nama-nama Teman yang Baik

Setelah proses pemeriksaan selesai, jenazah korban dievakuasi dan dimakamkan pada Rabu pagi (30/10) dengan disaksikan keluarga dan warga sekitar.

Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com
AKHIRI HIDUP - Seorang remaja putri berinisial AK (14) ditemukan dalam keadaan tergantung di kusen pintu.  

TRIBUNPEKANBARU.COM - Warga Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi digemparkan oleh peristiwa duka yang menimpa salah satu warganya.

Seorang remaja putri berinisial AK (14) ditemukan dalam keadaan tergantung di kusen pintu. 

Bocah MTS atau setingkat SMP itu meninggal dunia, diduga bunuh diri di rumahnya.

Sekretaris Desa Bojong, Dede Nuryadin mengatakan, peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh nenek korban. 

Saat itu sang nenek hendak mengambil air.

Ia mendapati pintu kamar cucunya dalam keadaan tertutup dan terhalang sesuatu.

Setelah diperiksa, ternyata AK sudah tidak bernyawa.

"Nenek korban sangat terkejut dan langsung meminta pertolongan warga sekitar."

"Kejadiannya diketahui sekitar pukul sebelas malam," Ujar Dede saat diwawancarai awak media. 

Tak lama setelah kejadian, warga segera menghubungi aparat desa dan pihak berwenang.

Petugas dari Polsek, Koramil, Puskesmas, serta Satpol PP tiba di lokasi untuk melakukan penanganan dan pemeriksaan awal.

Korban diketahui tinggal bersama ibu dan neneknya, sementara ayahnya bekerja di luar kota. 

"Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban diduga meninggal dunia akibat gantung diri menggunakan kain samping di pintu kamar," ucapnya. 

Setelah proses pemeriksaan selesai, jenazah korban dievakuasi dan dimakamkan pada Rabu pagi (30/10) dengan disaksikan keluarga dan warga sekitar.

"Korban dikuburkan tadi pagi oleh keluarga dan warga," tutupnya. 

Terkait dengan meninggalnya AK dengan cara mengakhiri hidupnya ini, pihak kepolisian setempat sudah melakukan penyelidikan awal.

Surat Curahan Hati

Sekretaris Pemerintah Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Dede Nuryadin, mengungkapkan bahwa dari lokasi kejadian ditemukan surat tulisan tangan yang berisi curahan hati dan permohonan maaf korban kepada ibunya serta guru-gurunya di sekolah.

“Untuk isi suratnya sedang didalami oleh pihak kepolisian. Semua barang bukti sudah dibawa untuk proses pemeriksaan,” ujar Dede Nuryadin.

Menurut Dede, dalam surat tersebut korban menuliskan bahwa dirinya sering dibully oleh teman-teman satu kelas hingga membuatnya merasa sakit hati.

Selain menceritakan pengalaman perundungan, korban juga menuliskan nama-nama teman yang dianggapnya baik.

Selain curahan tentang bullying, korban juga menyampaikan permintaan maaf kepada ibu dan guru-gurunya di sekolah.

Saat ini, surat tersebut telah diamankan pihak kepolisian untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu, Kepala Sekolah MTs Negeri 3 Kecamatan Cikembar, Wawan Setiawan, menyampaikan bahwa pihak sekolah telah bertindak sesuai dengan indikasi atau gejala yang muncul di lingkungan pendidikan.

“Kami tidak bisa berkomentar tentang isi surat tersebut. Di sekolah, kami selalu memantau gejala yang muncul,” ujarnya, Rabu (30/10/2025).

Wawan menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan secara rutin terhadap kondisi para siswa.

“Jika semua terlihat normal dan aman, berarti tidak ada masalah. Namun apabila ada indikasi penyimpangan, kami selalu menindaklanjuti dengan tindakan preventif,” lanjutnya.

Ia menegaskan, pihak sekolah akan bersikap kooperatif dan transparan dalam memberikan keterangan mengenai kondisi korban selama bersekolah.

“Insya Allah, kami akan memberikan informasi secara terbuka. Tidak ada yang ditutupi, dan tidak ada yang didramatisir,” tutupnya.

Kemenag Ungkap Keprihatinan

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi, Dadang Ramdani, prihatin terkait peristiwa meninggalnya seorang siswi madrasah tsanawiyah (MTs) di wilayah Cikembar Kabupaten Sukabumi yang diduga mendapat bullying dari teman-temannya. 

"Ini sangat memprihatinkan sekali, karena yang pasti terjadinya peristiwa itu apakah memang murni bunuh diri atau ada kondisi lain, adanya dugaan bullying," ujar Dadang, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, Kemenag juga tengah menelusuri berbagai fakta dan informasi terkait siswi itu.

"Termasuk berkomunikasi dengan Kasi Bimas, katanya posisi TKP berada di rumah tinggal yang bersangkutan," tuturnya. 

Dadang menegaskan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.

"Saya masih mengumpulkan data dan informasi. Kebetulan tadi saya sudah Kepolisian juga sedang melakukan pendalaman," ucapnya.

Ia menegaskan pentingnya memastikan apakah kejadian itu murni tindakan bunuh diri atau ada faktor lain yang melatarbelakanginya, termasuk kemungkinan adanya tindakan perundungan.

"Itu perlu dicari tahu dulu penjelasannya. Kalau memang akibat bullying, tentu kami sangat prihatin,” ungkapnya.

Dia menegaskan, lembaga pendidikan madrasah selama ini berupaya membangun karakter peserta didik melalui nilai-nilai keagamaan agar menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

"Yang kami tahu dan kami lakukan di madrasah adalah membangun karakter anak. Nilai-nilai agama menjadi pedoman agar mereka tidak terjebak dalam perilaku menghujat atau mem-bully. Bullying ini berdampak luar biasa dan menjadi keprihatinan kita semua,” ucap dia.

Dadang menambahkan, kasus ini akan menjadi bahan evaluasi dan pertimbangan dalam kebijakan pembinaan karakter di madrasah ke depan. 

"Tentu ini menjadi evaluasi kami khususnya, bahwa peristiwa bullying ini tidak boleh terjadi. Apalagi sampai menyebabkan korban," ucap dia.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian langsung bergerak setelah menerima laporan dari keluarga korban. 

"Kita baru saja sudah menerima laporan (LP) dari keluarganya," ucap Hartono, Rabu.

Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menemukan sebuah surat tulisan tangan yang diduga ditulis oleh korban sebelum meninggal dunia. 

Surat tersebut berisi curahan hati korban mengenai tekanan dan perlakuan bullying yang diterimanya di lingkungan sekolah. 

"Langsung kami melakukan penyelidikan bullying terhadap korban," kata Tono. 

(*)

Sumber: TribunJabar.id, TribunJabar.id, TribunJabar.id

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved