Berita Regional
Ada 11 Luka Tikaman di Tubuh Polisi Bripka Laode yang Tewas Diamuk ASN TNI Sekaligus Pamannya
Anggota Polres Tolikara, Polda Papua Pegunungan itu tewas setelah ditikam oleh pamannya sendiri, Junaido alias JO (43).
TRIBUNPEKANBARU.COM - Bripka Laode Abdul Salman alias LAS (37), seorang anggota polisi tewas dengan 11 luka tikaman.
Peristiwa berdarah itu terjadi di Lorong Merak, Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kendari, ibu kota Provinsi Sultra.
Bripka Laode Abdul Salman adalah keponakan langsung dari H, istri Junaido.
Anggota Polres Tolikara, Polda Papua Pegunungan itu tewas setelah ditikam oleh pamannya sendiri, Junaido alias JO (43).
JO diketahui seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berdinas di lingkungan TNI Korem 143/HO Kendari.
Peristiwa berdarah ini terjadi pada Sabtu dini hari, 15 November 2025, sekitar pukul 01.30 WITA di rumah pelaku di Jalan Budi Utomo Lorong Merak, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Korban Bripka Laode Abdul Salman datang ke Kendari untuk melatih atlet paralayang yang akan mengikuti turnamen.
Saat kejadian, Bripka Laode sedang menginap di rumah tantenya, istri pelaku, ketika terjadi keributan antara pelaku dan keluarganya.
Menurut keterangan, pelaku yang diduga dalam pengaruh minuman keras terlibat cekcok dengan istrinya, HA (42) atau tante korban.
Bahkan, JU sempat berlari mengejar anaknya, FI (20) sambil membawa parang.
Bripka Laode berusaha melerai pertengkaran tersebut, namun malah menjadi korban penikaman dengan senjata tajam jenis badik yang dibawa pelaku.
Korban mengalami 11 luka tikaman dan meninggal di tempat kejadian.
Pelaku berhasil diamankan oleh tim resmob Polda Sultra dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan karena mengalami luka.
Polisi masih mendalami motif di balik penikaman ini.
Pelaku mengaku tidak memiliki masalah pribadi dengan korban.
Namun pelaku merasa tidak dihargai saat melaksanakan piket jaga.
Sang istri yang berinisial N disebut tidak mengabari terkait Bripka LAS yang akan tidur di rumah.
"Saya itu dengan istri saya saling menyayangi. Tapi itulah, di saat saya melaksanakan piket. Ko hargai saya lah. Ada keluarga mau datang," tuturnya dikutip TribunnewsSultra.com, Minggu (16/11/2025).
Pengakuan awal J ini setelah aksinya menikam Bripka LAS.
Bripka LAS datang ke Kota Kendari dan menginap di rumah J.
Ia merupakan keponakan langsung dari istri J, yakni H.
LAS memiliki agenda penting di Kendari karena mengantar atlet.
Sementara itu, peristiwa bermula saat J cekcok dengan istrinya.
LAS yang sudah tertidur pun terbangun dan mencoba melerai pertengkaran.
Sayangnya, ia menjadi korban keganasan dari pamannya.
Saat polisi mendatangi pelaku, tubuh LAS sudah terbujur di ruang tengah rumah J.
Polisi pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP.
Korban berada di Kendari dalam rangka bertugas sebagai pelatih paralayang.
Sebelum menjadi anggota polisi, Bripka Laode dikenal sebagai atlet paralayang.
Paralayang adalah olahraga terbang bebas menggunakan parasut yang lepas landas dengan kaki dari lereng bukit atau gunung, memanfaatkan angin untuk melayang di udara tanpa mesin.
Kanit Resmob Subdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi Utomo, menjelaskan korban ke Kendari membawa sejumlah atlet paralayang.
Korban meminta izin tantenya, HA menginap di rumah.
“Korban ini merupakan pelatih atlet paralayang dan kedatangannya mengawal anak didiknya untuk bertanding.”
“Korban memiliki keluarga besar di Muna, namun lahir di Jayapura, saat ini bertugas di Polres Tolikara dengan pangkat Bripka,” ungkapnya, dikutip dari TribunSultra.com.
Kronologi Singkat:
- Sabtu dini hari, 15 November 2025, pelaku pulang dalam kondisi diduga mabuk dan cekcok dengan istri serta anaknya.
- Bripka Laode yang sedang tidur terbangun dan mencoba melerai.
- Pelaku menyerang korban dengan badik hingga tewas.
- Warga melapor ke polisi, pelaku ditangkap tanpa perlawanan.
Profil Korban:
- Bripka Laode Abdul Salman, 34 tahun.
- Anggota Polres Tolikara, Polda Papua Pegunungan.
- Pelatih atlet paralayang.
Profil Pelaku:
- Junaido alias JO, 43 tahun.
- ASN di lingkungan TNI Korem 143/HO Kendari.
Apa Bahaya Konsumsi Alkohol?
Selain 'menghilangkan akal', mengonsumsi alkohol dapat berdampak negatif pada berbagai aspek kesehatan tubuh.
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh dapat membahayakan dan merusak sejumlah organ. Salah satunya adalah hati.
Selain hati, konsumsi alkohol berlebihan atau dalam jangka waktu lama dapat merusak sistem saraf pusat, risiko penyakit Kardiovaskular, hingga sistem kekebalan tubuh.
Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam (IPD) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Bramantya Wicaksana, Sp.PD menyebut bahwa alkohol punya banyak dampak buruk untuk tubuh jika dikonsumsi.
Menurut Bramantya, saat ini sangat sulit untuk menyatakan kadar aman dalam mengonsumsi alkohol.
Sebab, hingga saat ini belum ada satupun studi yang dapat membuktikan kadar aman konsumsi alkohol bagi tubuh.
"Bagaimanapun, alkohol adalah zat berbahaya, alkohol itu toksik, psikoaktif dan substansi yang menyebabkan ketergantungan," ujar Bramantya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (13/2/2025).
Menurutnya, tidak ada parameter baku berapa kadar alkohol yang dapat mengakibatkan kerusakan organ dalam hingga menyebabkan kematian.
Hal itu dikarenakan, setiap individu yang mengonsumsi alkohol akan menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap suatu zat.
"Mungkin ada yang mengonsumsi alkohol satu botol tidak ada reaksi apa-apa. Tapi akan berbeda lagi dengan orang lain," imbuhnya.
Setiap sel di dalam tubuh manusia akan terkena dampak alkohol. Lantas bahaya apa yang ditimbulkan oleh konsumsi alkohol?
- 1. Kerusakan otak
Mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada otak.
Fungsi otak yang seharusnya digunakan untuk mengendalikan hampir semua aktivitas manusia seperti berpikir, merasa, berbicara, bergerak, dan bertahan hidup akan mengalami gangguan.
Hal ini dapat mengakibatkan seseorang kesulitan dalam berpikir dan berperilaku secara rasional.
"Biasanya pecandu alkohol akan mengalami gangguan komunikasi, mengganggu mood, dan mengubah perilaku," terang Bramantya.
Mengonsumsi alkohol dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan tingginya risiko penyakit stroke.
- 2. Kerusakan organ jantung
Konsumsi alkohol juga akan menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung.
Zat yang terkandung dalam alkohol akan memicu peningkatan tekanan darah dan gangguan irama pada jantung.
Otot jantung juga akan terganggu, sehingga tidak optimal dalam proses kontraksi maupun relaksasi.
- 3. Gangguan fungsi hati
Dalam tubuh manusia, organ hati berperan dalam pembuangan racun. Jika hati mengalami kerusakan, maka pembuangan racun tidk berfungsi dengan baik dan membahayakan tubuh.
Zat yang terkandung dalam alkohol memicu kerusakan menyeluruh pada hati. Sekenario terburuk jika seseorng mengonsumsi alkohol berujung pada gangguan fungsi hati, yaitu gagal hati.
- 4. Kanker
Kandungan alkohol yang mayoritas merupakan zat berbahaya bersifat toksik dan psikoaktif memicu kerusakan tubuh secara menyeluruh.
Jika mengonsumsi dalam jangka waktu lama, bukan tak mungkin memicu pertumbuhan penyakit kanker dalam tubuh.
( Tribunpekanbaru.com / Tribunmedan )
| Rektor Bantah Korban Bully, Terungkap Isi Chat Terakhir Mahasiswi yang Lompat dari Lantai 3 |
|
|---|
| Kronologi Polisi Tewas Ditikam Pamannya, Pelaku Kesal Istri Tak Kabari Korban Nginap di Rumah |
|
|---|
| Berniat Menikahi Wanita Asal Tuban, ASN Ini Tertipu Rp 3 Miliar, Ternyata Pelaku Bukan Gadis |
|
|---|
| MH, Siswa SMPN di Tangerang yang Dibully Teman Sekelas Meninggal Dunia |
|
|---|
| Sengit Kejar-Kejaran Polisi di Karo Sumut dengan Mobil Terios: Temukan 225kilogram Ganja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pelaku-penikaman-Bripka-Laode-Abdul-Salman.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.