Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banyak PR Menanti Adi Darma Setelah Resmi Jabat Direktur RSD Madani Pekanbaru

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho mengatakan Direktur RSD Madani yang baru, Adi harus punya inovasi untuk pengembangan rumah sakit.

Penulis: Fernando | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
Sejumlah pasien menanti di ruang tunggu RSD Madani Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Banyak Pekerjaan Rumah (PR) menanti Adi Darma selepas dirinya resmi menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru. Ia mengisi posisi direktur defenitif yang kosong selama hampir satu tahun lamanya.

Mantan Direktur RSD Madani Pekanbaru sebelumya yakni Arnaldo Eka Putra terjerat kasus penipuan. Saat ini Arnaldo sedang menjalani proses hukum setelah divonis oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru.

Tugas berat menanti Adi yang kini sudah menjabat sebagai direktur.

Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho mengatakan Adi harus punya inovasi untuk pengembangan rumah sakit.

Sebagai direktur baru, ia juga harus memastikan instensif dokter dibayarkan. Termasuk mengatur jadwal dokter untuk memastikan layanan kesehatan di rumah sakit plat merah itu berjalan.

"Harus bayarkan juga hutang di RSD Madani, kondisinya memang cukup berat, tentu harus dibayarkan ke distributor obat maupun hal lainnya yang jadi persoalan," tegasnya selepas melantik  Direktur RSD Madani Pekanbaru.

Menurutnya, Adi sebagai direktur mesti punya cara untuk menjadikan RSD Madani Pekanbaru sebagai layanan kesehatan bagi masyarakat. Apalagi tujuan utama rumah sakit Pemerintah Kota Pekanbaru ini bukan cuma bisnis.

"Tapi jadikan tempat untuk memberi layanan kesehatan bagi masyarakat, tidak boleh ada pasien yang ditolak atau pasien yang dibiarkan begitu saja," ulasnya.

Politisi Partai Demokrat ini mengaku Adi sudah menandatangani kontrak kerja. Ia mendorong Adi harus profesional mengelola RSD Madani Pekanbaru.

"Apalagi beliau punya pengalaman di sejumlah RS swasta," ujarnya.

Agung mengingatkan bahwa Adi harus melakukan konsolidasi internal selepas menjabat sebagai direktur.

"Komunikasi dengan pegawai dan dokter yang ada di sana, sebagai pemimpin baru harus membuat tim yang menyatukan visi," ungkapnya.

(Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang) 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved