Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Siak

Tepak Sirih Sultan yang Nyaris Dicuri Asli atau Replika? Ini Kata Koordinator Istana Siak

Heboh upaya pencurian tepak sirih peninggalan sultan di Istana Siak Sri Indrapura, Kabvupaten Siak, Provinsi Riau

Editor: Theo Rizky
Tribun Pekanbaru/Mayonal Putra
Ranjang Sultan Siak dan Permaisuri di Istana Peraduan Siak. Baru-bari ini heboh upaya pencurian tepak sirih peninggalan sultan di Istana Siak Sri Indrapura. 

2. Isi tepak sirih

  • Isi Tepak Sirih: Biasanya berisi beberapa kompartemen atau wadah kecil untuk menyimpan:
  • Daun Sirih: Daun yang menjadi bahan utama untuk dibungkus.
  • Pinang: Biji buah pinang yang diiris tipis.
  • Kapur Sirih: Kapur yang digunakan untuk meningkatkan efek stimulan.
  • Gambir: Ekstrak dari tanaman gambir yang memberikan rasa pahit dan warna merah.
  • (Opsional) Tembakau: Kadang-kadang ditambahkan untuk memberikan efek nikotin.
  • Alat-alat Pendukung: Seperti pisau kecil untuk mengiris pinang, alat untuk mengambil kapur, dan wadah untuk meludah (tempat membuang air liur setelah mengunyah sirih).

3. Bahan pembuatan tepak sirih

Bahan Pembuatan: Tepak sirih dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti:

  • Logam: Perak, kuningan, tembaga, atau emas (untuk tepak sirih yang mewah).
  • Kayu: Kayu ukir dengan berbagai motif.
  • Anyaman: Anyaman pandan atau bambu.
  • Keramik: Porselen atau keramik dengan hiasan yang indah.
  • Desain dan Ukuran: Desain dan ukuran tepak sirih bervariasi tergantung pada budaya dan status sosial pemiliknya. Ada yang sederhana dan fungsional, ada pula yang sangat mewah dan dihiasi dengan ornamen yang rumit.
  • Nilai Budaya: Tepak sirih bukan hanya sekadar wadah, tetapi juga memiliki nilai budaya dan simbolik yang penting. Dalam beberapa
  • budaya, tepak sirih digunakan dalam upacara adat, pernikahan, dan penyambutan tamu. Pemberian sirih seringkali dianggap sebagai tanda penghormatan dan persahabatan.
  • Status Sosial: Kepemilikan tepak sirih yang mewah seringkali menunjukkan status sosial yang tinggi.

Kerap Dujadikan Oleh-oleh

Selain fungsinya dalam upacara tradisional, tepak sirih juga sering dianggap sebagai benda seni atau kerajinan yang memiliki nilai budaya tinggi.

Tepak sirih sering dihias dengan pola-pola indah dan menjadi salah satu oleh-oleh atau souvenir khas daerah tertentu yang kerap dicari.

Mimi seorang pengrajin tepak sirih memanfaatkan gedung Dekranasda yang terletak di Jalan Merdeka, Bagansiapiapi, Rohil, sebagai tempat untuk memproduksi berbagai kerajinan tangan.

Mimi Kartika Dewi pengrajin asal Kabupaten Rokan Hilir meperlihatkan karya tepak sirih buatannya.
Mimi Kartika Dewi pengrajin asal Kabupaten Rokan Hilir meperlihatkan karya tepak sirih buatannya. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Semua proses pembuatan tepak sirih dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan, memerlukan keterampilan dan kesabaran yang tinggi.

"Proses pembuatan tepak sirih memang membutuhkan kesabaran. Ada beberapa tahapan yang harus dilewati sebelum produk jadi. Bahkan, saya bisa memerlukan waktu hingga 5 hari untuk menyelesaikan satu buah tepak sirih," ungkap Mimi.

Proses pembuatannya yang rumit melibatkan langkah demi langkah, mulai dari menjahit satu per satu, membuat pola, menempelkan bagian-bagian, hingga merapikan hasil akhirnya.

Meskipun memakan waktu, hasil kerajinan tangan Mimi memiliki daya tarik tersendiri.

Meski pembuatan tepak sirih sangat rumit dan memakan waktu, harga yang ditawarkan cukup terjangkau.

Tepak sirih ukuran kecil dijual dengan harga Rp 150 ribu, sedangkan yang berukuran besar dihargai sekitar Rp 250 ribu.

(Tribunpekanbaru.com)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved