Kemarau Usai, Riau Bersiap Hadapi Ancaman Banjir dan Longsor

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU – Riau kini memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke penghujan. Pergantian musim ini membawa dinamika bencana yang berbeda.

Jika saat kemarau wilayah ini dihantui ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), maka ketika hujan datang, masyarakat kembali harus bersiap menghadapi potensi banjir dan tanah longsor.

Kondisi tersebut menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau.

Kepala BPBD Riau, Edi Afrizal, menegaskan pihaknya terus memantau perkembangan cuaca, baik di Riau maupun provinsi tetangga.

“Pantauan kami tidak hanya di Riau, tapi juga di Sumatera Barat. Karena ada aliran sungai yang bermuara ke Riau. Kalau di Sumbar hujan deras, dampaknya bisa dirasakan juga di Riau, terutama daerah bantaran sungai,” ujar Edi, Selasa (23/9/2025).

Selain itu, BPBD Riau juga menyoroti kondisi debit air di PLTA Koto Panjang, salah satu titik vital yang kerap berpengaruh terhadap banjir di sejumlah wilayah.

“Pantauan terakhir, debit air di PLTA masih aman, malah turun kemarin. Tapi kami terus berkoordinasi dengan pihak PLTA untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu debit air naik dan pintu waduk harus dibuka. Informasi akan segera kami sampaikan ke masyarakat,” jelasnya.

Dengan kondisi yang serba tak pasti ini, masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan longsor, diimbau tetap waspada.

Pergeseran musim memang selalu membawa risiko berbeda. Saat kemarau masyarakat berjibaku melawan asap karhutla, sementara di musim hujan, ancaman banjir hingga longsor kembali menghantui.

Pemprov Riau memastikan seluruh OPD terkait, bersama BPBD, BMKG, hingga pihak PLTA, terus memperkuat koordinasi untuk meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi selama musim penghujan. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)