Sungai Keruh, Warga Merempan Hulu Siak Resah Pembangunan PKS
Air anak sungai di Merempan Hulu, Siak yang biasanya jernih, tempat warga mandi, mencuci, hingga mencari ikan, kini berubah keruh.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK- Suasana di Kampung Merempan Hulu, Kecamatan Siak, mendadak tegang.
Anak sungai yang biasanya jernih, tempat warga mandi, mencuci, hingga mencari ikan, kini berubah keruh.
Bau lumpur menguap, kulit warga gatal-gatal setelah berendam, dan perut keluarga kecil di tepian sungai itu semakin sulit terisi karena ikan pun tak lagi mudah ditangkap.
“Air keruh dan saya tidak dapat ikan lagi,” keluh Ujang, seorang warga, Kamis (25/9/2025).
Dengan nada kesal, ia menunjuk ke arah pinggiran sungai yang sudah dibabat untuk persiapan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
“Bahkan kami gatal-gatal sekarang menggunakan air sungai ini.”
Keresahan itu tak berhenti di rumah-rumah. Foto dan video kondisi sungai keruh menyebar cepat di media sosial, memicu gelombang protes warga. Ketegangan sosial pun tak terhindarkan. Pembangunan PKS yang semula digadang-gadang membawa investasi, justru dianggap mengancam mata pencarian masyarakat.
Rabu (24/9/2025) menjelang magrib, rombongan pejabat daerah turun langsung ke lokasi. Bupati Siak Afni, didampingi Wakil Bupati Syamsurizal Budi, Sekda Mahadar yang baru saja dilantik, serta anggota DPRD Sujarwo, datang meninjau. Kehadiran mereka membuat suasana kampung semakin ramai.
Namun yang terjadi di lapangan justru memperlihatkan jurang ketidakpercayaan antara warga dan aparatur kampung. Kepala Kampung Merempan Hulu, Sumarlan, menjadi sasaran kemarahan. Ia dituding menutup telinga atas keluhan warga. Saat ia memastikan di hadapan Bupati bahwa sosialisasi pembangunan sudah dilakukan dan masyarakat menyetujui, warga serentak membantah.
“Tidak pernah ada. Kami selalu menolak PKS sejak awal,” teriak mereka.
Di hadapan Bupati, Sumarlan mencoba menjelaskan. Ia menegaskan pembangunan pabrik sepenuhnya keputusan perusahaan yang membeli lahan langsung dari masyarakat.
“Tidak ada sedikit pun kewenangan pemerintah kampung. Lahan itu langsung dibeli pihak perusahaan, bukan dari penghulu,” katanya.
Meski begitu, keruhnya air sungai menjadi bukti yang tak bisa dibantah. Warga masih menunggu kepastian dari pemerintah. Mereka hanya berharap sungai kembali jernih, ikan bisa kembali ditangkap, dan anak-anak dapat mandi tanpa rasa gatal di kulit.
Dalam kunjungan itu, Bupati didampingi pula oleh anggota DPRD Siak, Sujarwo. Rombongan mendengarkan langsung keluhan masyarakat yang terdampak pencemaran sungai akibat aktivitas rencana pembukaan PKS di wilayah tersebut.
“Kami ingin memastikan suara masyarakat didengar. Air sungai adalah sumber kehidupan, jika tercemar tentu berdampak besar bagi mata pencaharian warga,” kata Bupati Afni Z di sela kunjungan.
Sejumlah warga menyampaikan bahwa kualitas air sungai menurun, menjadi keruh, dan menyebabkan hasil tangkapan ikan berkurang drastis. Kondisi itu menimbulkan keresahan, karena sebagian besar warga menggantungkan hidup pada sungai.
Wakil Bupati Syamsurizal Budi menegaskan, pemerintah daerah akan mempelajari persoalan ini secara serius.
“Kita akan cari solusi terbaik, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan dan hak hidup masyarakat setempat,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Siak Mahadar yang baru saja dilantik menyebut kunjungan ini menjadi awal langkah konkret untuk merumuskan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Siak berjanji akan menindaklanjuti laporan warga dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar persoalan tidak berlarut-larut. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)
| Kelly Nikmati Lauk Ikan Dori Krispi di Sekolahnya, Hari Kedua MBG Masuk ke SMAN 2 Siak |
|
|---|
| Kontribusi BUMD Siak Masih Minim, Komisaris Akan Diganti |
|
|---|
| Hari Pertama MBG di SMAN 2 Siak Gagal, Siswa Terpaksa Pulang untuk Makan Siang |
|
|---|
| DPRD Pekanbaru Minta Manajemen PDAM Tirta Siak Dirombak Total |
|
|---|
| Pulang Kampung Sebagai Kadis PU Tarukim Siak, Ardi Irfandi Siak Jemput Bola Anggaran ke Pusat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.