Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Jika 55 Dapur MBG Aktif, Bupati Siak: Komoditas Pangan Kita Masih Defisit

Bupati Siak, Afni Zulkifli, mengakui tantangan besar yang dihadapi daerahnya dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/mayonal putra
Bupati Siak Afni saat menemui petani di persawahan Kampung Jayapura, kecamatan Bungaraya.  

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Bupati Siak, Afni Zulkifli, mengakui tantangan besar yang dihadapi daerahnya dalam mewujudkan kemandirian pangan.

Meski program Makanan Bergizi Gratis (MBG) terus berjalan dan puluhan dapur sudah aktif, Siak masih belum bisa memenuhi kebutuhan pangan dari produksi sendiri.

“Kalau semua 55 dapur MBG di Kabupaten Siak ini aktif, bahkan ditambah 11 dapur di wilayah 3T, kami hampir memastikan seluruh komoditas masih defisit,” ujar Afni di Siak, Senin (27/10/2025).

Menurutnya, penyebab utama kondisi itu adalah keterbatasan lahan produktif. Dari total luas wilayah Kabupaten Siak, sebagian besar merupakan kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI), sementara wilayah Area Penggunaan Lain (APL) pun banyak yang berstatus Hak Guna Usaha (HGU). 

“Tantangannya besar karena lahan kita terbatas,” katanya.

Sebagai langkah konkret, Afni telah memerintahkan seluruh kecamatan melakukan pendataan terhadap aset milik pemerintah, terutama lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian. Lahan-lahan itu, lanjutnya, akan diberikan atau dipinjamkan kepada kelompok masyarakat untuk ditanami komoditas pangan.

Tak hanya mendorong masyarakat, pemerintah daerah juga ikut memberi contoh. Sejumlah lahan perkantoran pemerintah kini mulai ditanami berbagai komoditas sayur dan buah. Bahkan halaman rumah dinas bupati, wakil bupati, sekda, hingga Ketua DPRD Siak turut dijadikan lahan tanam.

“Ini bukan pencitraan, bukan juga sekadar asal tanam. Kami akan serius mengelolanya agar nanti hasilnya bisa dihitung dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” tegas Afni.

Gerakan menanam itu kini meluas. Pihak kehutanan dan TNI juga disebut ikut menanam di kawasan masing-masing dengan semangat yang sama. Semangat itu disebutnya untuk menumbuhkan ketahanan pangan dari bawah.

Afni menyebut, kondisi defisit saat ini mencakup berbagai komoditas, mulai dari telur ayam, sayuran, hingga bahan pangan pokok lain yang sebagian besar masih dipasok dari luar daerah. Namun, ia optimistis, program MBG yang sejalan dengan arahan Presiden akan menjadi momentum kebangkitan pangan daerah.

“Kita semua harus bergerak bersama. Efeknya memang tidak instan, tapi inilah jalan menuju kemandirian pangan. Dengan semangat bersama, saya yakin Siak bisa mandiri ke depan,” ujarnya. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved