Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

HUT Kabupaten Siak

Sambut Hari Jadi Siak ke-26, Pemerintah Gelar Rangkaian Kegiatan untuk Rakyat

Pemerintah Kabupaten Siak mengemas perayaan HUT Kabupaten Siak ke-26 yang melibatkan masyarakat luas

Penulis: Mayonal Putra | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru.com/mayonal putra
ISTANA SIAK - Seorang anak bersepeda di kawasan kota pusaka Istana Siak, Kabupaten Siak Senin (6/10/2025) sore. Sempena peringatan HUT Kabupaten Siak ke-26, Pemerintah Kabupaten Siak mengemas perayaan yang melibatkan masyarakat luas 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Suasana di pusat Kota Siak terasa berbeda sejak awal Oktober. Udara malam yang biasanya tenang kini dipenuhi suara musik Melayu dan sorak warga yang memadati Jalan Muzafarsyah. 

Sabtu (4/10/2025) malam, ribuan orang tumpah ruah mengikuti Car Free Night, menikmati malam tanpa kendaraan di jantung kota yang kini disulap menjadi arena hiburan rakyat.

Lampu hias bergelantungan, pedagang kaki lima berjajar rapi, dan irama kompang berpadu dengan tawa anak-anak yang berlarian di bawah bendera kuning hijau.

Inilah pembuka dari rangkaian panjang peringatan Hari Jadi Kabupaten Siak ke-26 yang jatuh pada 12 Oktober 2025 mendatang.

Baca juga: Bupati Siak Minta Gajinya Dibayar Paling Terakhir

Baca juga: Istana Siak yang Kian Sepi

Pemerintah Kabupaten Siak mengemas perayaan tahun ini dengan tema besar kebersamaan, menghadirkan kegiatan yang menyentuh sisi sosial, budaya, hingga spiritual masyarakat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Mahadar, mengatakan peringatan tahun ini dirancang agar lebih melibatkan masyarakat. Hari jadi digelar tidak hanya pada tataran seremonial tetapi juga menyentuh rasa masyarakat.

“Rangkaian acara HUT Siak sudah kita mulai sejak Sabtu malam lalu dengan Car Free Night di Jalan Muzafarsyah. Tahun ini kita ingin menghadirkan sesuatu yang dekat dengan masyarakat, agar semua merasa memiliki,” ujarnya, Selasa (7/10/2025).

Rangkaian acara itu memang menggambarkan wajah Siak yang beragam. Dari kegiatan keagamaan, gotong royong, hingga olahraga dan kesenian rakyat. 

Setelah pembukaan yang meriah, Pemkab menggelar zikir dan tabligh akbar di Masjid Al-Fatah pada Rabu malam (8/10/2025).

Esok paginya, seluruh aparatur pemerintah dan masyarakat turun ke jalan melaksanakan gotong royong massal di berbagai kecamatan. 

Tradisi yang diwarisi masyarakat Melayu itu kini dihidupkan kembali. Tradisi ini untuk menjaga semangat membangun negeri berawal dari kebersamaan.

“Gotong royong ini bagian dari budaya kita. Siak bisa maju karena masyarakatnya saling membantu,” kata Mahadar.

Kegiatan berlanjut dengan Jumat Bersedekah pada (10/10/2025). ASN dan organisasi masyarakat menyerahkan bantuan untuk warga kurang mampu. Sehari setelahnya, Sabtu (11/10/2025), jadwal perayaan semakin padat. 

Lapangan Tugu depan Istana Siak dipenuhi peserta Fun Run yang datang dari berbagai komunitas olahraga dan instansi.

Di waktu bersamaan, Rumah Rakyat menjadi lokasi sunatan massal dan nikah massal bagi puluhan peserta dari kalangan masyarakat kurang mampu.

“Untuk mengenang jasa para sultan, kita juga akan melaksanakan ziarah ke makam Sultan Syarif Kasim II dan makam para raja lainnya di Mempura. Kemajuan  Siak hari ini tidak lepas dari perjuangan dan kebijaksanaan para pendahulu kita,” ujar Mahadar.

Puncak perayaan akan berlangsung pada Minggu (12/10/2025). Sejak pagi, kawasan Istana Siak akan dipenuhi peserta upacara Hari Jadi Kabupaten Siak ke-26.

Seusai upacara, Gedung DPRD akan menggelar Sidang Paripurna Istimewa sebagai bagian dari peringatan resmi. 

Sementara itu, pelataran Kantor Bupati akan ramai oleh anak-anak PAUD yang mengikuti lomba mewarnai. Di Lapangan Siak Bermadah digelar permainan rakyat yang melibatkan warga dari berbagai kampung.

Tak hanya hiburan, momentum ini juga dijadikan ruang apresiasi bagi dunia pendidikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyiapkan sejumlah kegiatan edukatif, mulai dari lomba taman numerasi jenjang TK dan SD, lomba seni kompang antar siswa SD dan SMP, hingga lomba guru dan tenaga kependidikan berprestasi. Guru-guru yang berhasil menerbitkan buku akan menerima penghargaan khusus dari Bupati Siak.

Mahadar mengatakan seluruh kegiatan ini dilakukan dengan gotong royong antarperangkat daerah.

 “Di tengah keterbatasan anggaran, kegiatan ini tetap kita gelar dengan sederhana dan penuh makna. Setiap Perangkat Daerah (PD) ikut berkontribusi melalui penggalangan dana internal. Intinya, semangat kebersamaan lebih penting daripada kemewahan acara,” katanya.

Rangkaian panjang peringatan HUT Siak tahun ini seolah menjadi cerminan perjalanan kabupaten yang dulu dikenal sebagai pusat kejayaan Kesultanan Siak Sri Indrapura.

Dari kegiatan sosial hingga zikir akbar, dari Car Free Night hingga Fun Run, setiap acara menjadi simbolik masyarakat Siak tetap menjaga akar tradisi sambil melangkah menuju kemajuan.

26 tahun bukan waktu yang panjang dalam perjalanan sebuah daerah, tetapi cukup untuk menegaskan arah dan cita-cita bersama.

Dalam kecipak suara kompang, warna songket, dan senyum warga yang memenuhi setiap sudut Siak, perayaan hari jadi ini adalah perayaan kebersamaan. 

“Tanda bahwa semangat untuk menjadikan Siak hebat dan bermartabat tetap hidup, di istana maupun di kampung, di hati setiap warganya,” katanya. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved