Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

HUT Kabupaten Siak

Lomba Kompang HUT ke-26 Kabupaten Siak Tingkat SD dan SMP, Lestarikan Warisan Budaya Melayu

28 kelompok dari SD dan 28 kelompok SMP se -kabupaten Siak mengikuti lomba kompang dalam rangkat HUT Kabupaten Siak

Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/mayonal putra
LOMBA KOMPANG - Peserta memakai pakaian Melayu untuk mengikuti lomba Kompang se -Kabupaten Siak di lapangan Tugu, depan Istana Siak. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK- Ratusan anak-anak dan remaja memenuhi lapangan Siak Bermadah, depan istana Siak, Kamis (9/10/2025). Mereka terlihat gagah mengenakan baju Melayu lengkap sambil memegang kompang, alat musik tradisional berbentuk pipih dan bundar, yang termasuk dalam kelompok membranofon atau gendang.

Anak-anak dan remaja tersebut tampil berkelompok. Sebagaimana biasa, kompang dimainkan memang berkelompok. Bum, sebuah pukulan dengan nada rendah serempak memecah susana. Pang, nada mulai tinggi yang tingkah bertingkah menghasilkan harmoni menggembirakan. Masyarakat menonton sambil menggerakkan badan, tanda nada -nada pukulan yang dihasilkan pemain kompang dapat dinikmati. 

Setidaknya ada 28 kelompok dari SD dan 28 kelompok pula dari SMP se -kabupaten Siak. Itulah peserta lomba kompang, sebuah upaya melestarikan seni -tradisi dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) kabupaten Siak ke -26. 

Aksi masing-masing kelompok peserta begitu memukau. Banyak variasi kompang yang dimainkan namun kental dengan nilai tradisi. Dalam adat Melayu Siak, kompang dimainkan di setiap pesta, baik pesta menyambut tamu, pesta pernikahan atau pesta adat itu sendiri.

Wakil Bupati Siak Syamsurizal tampak mengangguk-angguk saat menyaksikan para penampil. Tatapannya tak lepas dari peserta yang sedang berlomba. Bunyi-bunyian yang dihasilkan begitu related dengan gagahnya istana Siak, simbol sejarah Melayu

“Ini lomba seni kompang yang sengaja kita gelar dalam rangka semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Siak. Sebagai seni tradisi, kompang mengusung warna lokal yang mencerminkan budaya masyarakat Melayu,” ujar Syamsurizal. 

Menurut Syamsurizal, sampai kapanpun, seni tradisi berkompang takkan pernah pudar. Lewat program pemerintah, seni tradisi ini semakin dilestarikan dengan event ini.

“Event ini baru di Siak meski tradisinya sudah lama, jadi untuk mewariskan dari generasi ke generasi, saya kira memang perlu event ini kita angkat setiap tahun dengan menyediakan hadiah yang menarik,” katanya.

Hingga pada era milenial saat ini, kompang masih eksis di tengah-tengah gempuran budaya global yang terus mendesak. Tinggal lagi bagaimana seni kompang dapat menjadi life style bagi anak-anak, remaja dan masyarakat Melayu, sehingga seni kompang benar-benar hadir dalam urat nadi budaya masyarakat Siak. 

“Karena kompang ini bukan sekadar alat musik, tetapi bagian dari identitas dan warisan budaya Melayu yang perlu terus kita lestarikan,” tambah Syamsurizal.

Ia juga mengapresiasi semangat para pelajar dalam melestarikan seni dan budaya daerah. Lomba Seni kompang ini diikuti oleh perwakilan Kecamatan. Dengan kategori tingkat SD 28 regu dan tingkat  SMP 28 regu. 

Para peserta menampilkan kekompakan, ritme, serta kreativitas dalam memadukan tabuhan kompang dengan yel-yel semangat kebangsaan dan keislaman.

Selain menjadi ajang silaturahmi antar pelajar, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budayanya. Selain itu untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat Siak.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak, Fakhrurrozi menyampaikan, lomba seni kompang ini perlu di lestarikan di setiap sekolah. Ia akan menjadikan seni tradisi kompang menjadi ekstra kurikuler wajib di setiap sekolah.

"Sangat memungkinkan, seni tradisi kompang ini akan menjadi ekskul wajib di setiap sekolah demi menjaga kelestarian dan pengetahuan para pelajar,” ujarnya. 

Hingga matahari condong ke Barat, bunyi-bunyian nada kompang masih menderu di kawasan Siak Bermadah. Siap-siap, perwakilan sekolah yang ikut tampil hari ini, bisa hadir pada event yang sama tahun depan. 
“Mari berlatih yang giat,” kata Fakhrurrozi. (Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved