Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Inilah Enam Pesan Pernikahan yang Harus Diketahui

Manusia diberi kuasa untuk memilih dan berbuat yang disebut dengan ikhtiyar.

Penulis: | Editor: M Iqbal

 
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru, Zul Indra

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pernikahan di dalam hukum islam adalah menyatukan laki-laki dan perempuan secara sah dan halal, lewat ijab kabul dan dilihat beberapa orang saksi. 

Ustadz Abdul Somad, Lc MA, Pakar Hadits Propinsi Riau mengatakan ada sembilan pesan pernikahan, enam diantaranya dijabarkan dibawah ini:

Baca: Ayu Ting Ting Jadi Tukang Daging, Dari Ngasah Pisau Sampai Motong Daging

Pertama:

Pertemuan Karena Allah Swt.

Langkah, rezeki, pertemuan dan maut dalam kuasa Allah Swt. Tapi manusia diberi kuasa untuk memilih dan berbuat yang disebut dengan ikhtiyar.

Rasulullah Saw bersabda, “Allah Swt telah menetapkan takdir semua makhluk, lima puluh ribu tahun sebelum Ia menciptakan langit dan bumi”. (Hadits riwayat Imam Muslim, dari Abdullah bin ‘Amr). Maka fahamilah bahwa pasangan sebagai pilihan Allah Swt setelah melewati proses ikhtiyar manusia dengan berbagai macam skenarionya, dari mulai dipertemukan teman, sampai salah sambung telepon.           

Tiga orang rakyat jelata diberi sebuah pena dari Tuan Raja. Orang pertama berkata sambil menggerutu, “Raja yang kaya raya cuma memberi sebuah pena!”.

Yang kedua berkata, “Lebih baik, daripada tidak ada sama sekali”. Yang ketiga berkata, “Saya tidak melihat penanya, tapi yang saya lihat adalah siapa yang memberikannya”.

Baca: VIDEO: Subhanallah, Pria Berkopiah Meninggal Saat Mengaji Usai Salat Subuh Viral

Kedua:

Menikah Setengah Iman.Yang paling penting dalam hidup adalah iman. Hanya dengan iman manusia akan selamat di dunia dan akhirat. Iman adalah bekal menghadap Allah Swt.

Nikah adalah setengah dari iman itu, sebagaimana sabda Rasulullah Saw bersabda,
“Siapa yang menikah, maka ia telah menyempurnakan setengah keimanannya. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah Swt pada setengahnya”. (Hadits riwayat Imam at-Thabrani, dari Anas bin Malik. Hadits Hasan).

Bekal itu telah terisi setengah, maka sempurnakanlah dengan takwa kepada Allah Swt. Ketika bekal telah sempurna, maka jangan pernah berkurang, karena tidak ada yang tau ntah bila perjalanan akan dilanjutkan.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved