Inilah Enam Pesan Pernikahan yang Harus Diketahui
Manusia diberi kuasa untuk memilih dan berbuat yang disebut dengan ikhtiyar.
Penulis: | Editor: M Iqbal
Baca: VIRAL, Sapi Ini Hembuskan Nafas Terakhir dan Sebut Nama Allah Berkali-kali, Ini Kata Warganet
Ketiga:
Menjaga Pandangan dan Kemaluan.
Iman itu tidak terlihat, karena ia masalah yang bersifat batin. Tapi iman diwujudkan dalam perbuatan.
Bila setengah iman itu dilaksanakan, maka terwujud dalam bentuk pemeliharaan mata dan kemaluan. Demikian disabdakan Rasulullah Saw,
“Wahai para pemuda, siapa diantara kamu yang mampu, maka hendaklah ia menikah, karena pernikahan itu menjaga pandangan dan kemaluan. Siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu sebagai pemelihara baginya”. (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dan Imam Muslim, dari Abdullah bin Mas’ud).
Sebagian besar penyebab kejahatan manusia adalah mata dan kemaluan. Keduanya dijaga dengan pernikahan.
Baca: Indonesia VS Fiji, Pernah Dua Kali Bertemu di Kualifikasi Piala Dunia 1982
Keempat:
Pasangan Adalah “Ayat”.
Ketika disebut kata ayat, maka yang terbayang di benak kita adalah bagian dari surah dalam al-Qur’an.
Ayat dalam surah al-Fatihah, ayat Kursi dan ayat-ayat lainnya. Semua itu adalah ayat yang tersurat, tertulis dalam al-Qur’an.
Namun ada ayat-ayat lain, tanda-tanda kebesaran Allah Swt di alam semesta yang disebut sebagai Ayat Kauniyyah, diantara ayat-ayat itu adalah langit dan bumi, aneka ragam bahasa dan warna kulit dan berbagai ayat-ayat lainnya. Satu diantara ayat itu adalah pasangan hidup. Allah Swt berfirman,
"Dan di antaraayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan-Nya) ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri”. (Qs. ar-Ruum [30]: 21).
Istri menjadi ayat bagi suami dan suami menjadi ayat bagi istri.
Jika setiap pasangan memahami bahwa pasangannya adalah ayat, maka tidak akan ada yang melecehkan ayat, tidak akan ada tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Karena melecehkan pasangan berarti melecehkan ayat, tanda-tanda kekuasaan Allah Swt.
Baca: VIDEO: Ngakak! Kambing Ini Kabur ke Atas Genteng Sebelum Disembelih, Warga Nyerah Menangkapnya
Kelima: