Darahnya Diminum! Pelayan Wanita Diperkosa dan Dipenggal karena Sajikan Ini Untuk Pemberontak

Eksekusi publik dilakukan dengan parang setelah dia membawa ikan ke sekelompok militan anti-pemerintah di restorannya.

Penulis: | Editor:
youtube
Eksekusi publik 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang wanita diperkosa secara brutal sebelum dipenggal di depan massa yang marah.

Hal itu dilakukan sebagai hukuman karena memberi hidangan ikan untuk para pemberontak.

Sebuah rekaman mengerikan menunjukkan wanita itu dipukuli dimana dibagikan melalui aplikasi Whatsapp oleh saksi mata di Republik Demokratik Kongo.

Eksekusi publik dilakukan dengan parang setelah dia membawa ikan ke sekelompok militan anti-pemerintah di restorannya.

Tidak hanya itu para pemberontak juga meminum darah dari wanita tersebut.

Kebiasaan mereka menyatakan bahwa mereka tidak dapat makan daging atau ikan saat bertarung.

Dalam video tersebut ditunjukkan bahwa seorang pria menyatakan bahwa wanita itu harus mati karena melakukan 'pengkhianatan'.

Sebelum kematiannya, wanita tersebut dipaksa berhubungan intim dengan putra, suaminya dan banyak orang menonton.

 Baca: Lelucon Saat Hari Pernikahan, Mempelai Pria ini Nyaris Merenggang Nyawa

Saksi yang ketakutan mengatakan bahwa wanita tersebut sedang dihukum karena melayani ikan untuk memberontak pejuang (Gambar: Youtube)
Saksi yang ketakutan mengatakan bahwa wanita tersebut sedang dihukum karena melayani ikan untuk memberontak pejuang (Gambar: Youtube)

Selain itu seorang wanita yang mengenakan bandana yang mengidentifikasinya sebagai anggota gerakan Kamuina Nsapu terlihat mencambuk mereka.

Pria itu juga dibunuh oleh anggota milisi.

Kejadian itu terjadi di kota Luebo pada bulan April.

Video itu telah disita oleh pemberontak dari kelompok pemberontak, yang dibentuk setelah seorang kepala suku dibunuh oleh tentara Kongo tahun lalu.

Selai  menolak daging dan ikan, Prancis 24 juga melaporkan kelompok tersebut tidak mencuci karena hal itu dianggap melanggar pesona perlindungan mereka.

Seorang saksi mata mengatakan kepada situs web tersebut: "Sungguh memalukan, mengerikan, memuakkan, tercela ... saya tidak tahan dan saya pergi. Kami belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya."

Seseorang mengatakan bahwa wanita itu disukai, tapi banyak yang bersorak eksekusi karena pemberontak dianggap memiliki 'kekuatan setan'.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved