Nadya Siswi SMA yang Wajahnya Disayat-sayat Dibuang di Kebun Jeruk Ungkap Kronologi Kejadian
Nadya siswi SMA Swasta yang dianiaya sadis ungkap kronologi detail penganiayaannya di sebuah rumah kosong di Lorong 20, Tanjung Pinggir
TRIBUNPEKANBARU.COM, MEDAN - Nadya siswi SMA Swasta yang dianiaya sadis ungkap kronologi detail penganiayaannya di sebuah rumah kosong di Lorong 20, Tanjung Pinggir, Siantar Martoba.
Hal ini terungkap saat ia siuman pasca dirawat hingga lima hari di Kamar Elang I, RS Tiara, Senin (23/10/2017) petang.
Ia bercerita soal pertama kali tak sadarkan diri usai disiksa secara brutal.
Kemudian ia sadar lantaran mendengar azan subuh sekitar pukul 04.15 WIB dan dituntun bisikan gaib dari mendiang neneknya, hingga akhirnya bertemu sebuah rumah pendeta atau rumah Boru Purba.
Kejadian bermula saat janji bertemu dengan pelaku DS di Alfamarat Jalan Cokro, sekitar pukul 17.00 WIB Rabu, (18/10/2017). Saat itu ia baru pulang les di sekolah.
Baca: Wajah Siswi SMA di Medan Disayat-sayat, Nadya Terus Meringis Kesakitan, Keluarga Keluhkan Ini
Baca: Wajah Siswi di Medan Disayat, Pelakunya Mengarah ke Sosok Ini
Baca: Heboh! Wajah Siswi SMA di Medan Ini Disayat-sayat, Sudah Berlumur Darah, Dibuang ke Kebun Jeruk
Dia dihubungi DS dengan alasan ada paketan dari Novri yang tinggal di Bandung. Ia ditemani Umi dan Dwi yang akhirnya kehilangan jejaknya di Rakutta Sembiring setelah DS melaju kencang.
Sekitar pukul 17.50 WIB Nadya sampai di daerah pelosok di Tanjung Pinggir, tepatnya dekat sebuah rumah kosong. Saat itu ada seorang wanita di rumah kosong telah menunggu.
"Itu gak curiga sama sekali. Aku gak langsung ke rumah itu. Dia (Dede Saputra alias Dirli) ada ngomong sama perempuan itu bilang kalau Nadya sudah datang. Pas jalan ke arah rumah, ditumbuknya mukaku, dipijaknya mukaku, dipijaknya mataku. Belum juga aku pingsan. Sudah itu dicekiknya aku, dibukanya jilbabku, diseretnya, dijambaknya. Mulai dari itu aku pingsan," ungkap Nadya.
Kemudian Nadya baru tersadar sekitar pukul 04.15. WIB. Saat itu Nadya mengaku mendengar suara azan dari sebuah masjid yang tidak diketahui adanya dan jaraknya.
Nadya kemudian mencoba berdiri dan berjalan. Namun ia terjatuh tak sadarkan diri lagi.
"Waktu mau cari pertolongan itu ada yang bisikkan bilang kau harus bangkit, kau harus bisa. Mamak, Ayah, Kakak, Adik, Uwo menunggu di rumah, kau harus keluar dari tempat ini. Aku pun berusaha jalan walau pun kepaku sakit karena dipijak. Terus keluar dari tempat itu dituntun sama nenek. Kata polisi kalau jalan ada 2-3 jam. Yang bisiki suara perempuan, suara nenek mendiang (dari garis ibu). Kalau suara azan itu dari ada kayak masjid, tapi gak ada masjid disitu," ungkapnya.
Terpisah, Nadya mengaku sudah sering dihubungi lagi untuk bertemu sebelum kejadian. Namun tidak pernah mau, sampai akhirnya diajak ambil paketan.
