Pegawai BNI Dibegal

Rara Karyawati BNI Tewas Diseret Begal, Suami Masih Tak Percaya, Sejam Sebelum Kematian. .

Hendy mengaku masih belum percaya kalau istrinya itu sudah meninggalkan dirinya selamanya.

Editor: Sesri
Tribun Medan/Indra Gunawan Sipahutar
Pegawai Kargo Citilink Bandara Kualanamu mempersiapkan pemberangkatan jenazah pegawai Bank BNI Kota Pematang Siantar Kamis, (26/10/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Indra Gunawan Sipahutar

TRIBUNPEKANBARU.COM, LUBUKPAKAM -  Keluarga Rara Sitta Stefanie (27), pegawai Bank BNI Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara yang tewas setelah mengalami penjambretan datang untuk menjemput jenazahnya Kamis, (26/10/2017).

Mereka tiba di bandara Kualanamu pukul 07.30 WIB.

Salah satu pihak keluarga yang datang adalah suami Hendy Kukuh Baskoro (30).

Hendy mengaku masih belum percaya kalau istrinya itu sudah meninggalkan dirinya selamanya.

Baca: Karyawati BNI Tewas Terseret Melawan Begal, Darah Berceceran di Aspal, Ini Kata Saksi Mata

Baca: Karyawati BNI yang Tewas Diseret Begal Tinggalkan Anak yang Belum Berumur 1 Tahun 

Hendy mengaku sangat terkejut ketika dikabari petinggi BNI bahwa istrinya itu telah meninggal akibat kejahatan jalanan.

"Masih belum percaya sekarang sudah enggak ada. Tadi malam dapat kabar terkejut kali saya. Karena sekitar 19.30 kami masih komunikasia melalui whatsapp," ujar Hendy yang ditemui di Bandara Kualanamu, Kamis, (26/10/2017).

Menurutnya, orang yang pertama kali mengabari bahwa istrinya telah meninggal dunia adalah Pimpinan Cabang BNI Siantar, Iman.

Saat dikabari ia mengaku berada di rumah sakit sedang melihat temannya yang sakit.

"Sekitar pukul 20.30 Pak Iman telepon ke saya. Pertama tanya nama saya apakah benar Henddy suaminya Rara. Saya bilang benar, dan langsung diberitahu kalau mereka mau sampaikan ucapan duka. Dibilang istri saya meninggal karena dijambret. Saya enggak percaya karena masih baru saja komunikasi. Saya bilang saya sudah transfer gaji saya ke dia, karena baru gajian. Saya kirimnya dua kali, satu untuk anak satu untuk dia. Itulah dibilangnya kok mesti dua kali, sekali aja," kata Hendy.

Jenazah Rara Sita, korban perampokan di Rumah Sakit Umum Daerah Djasamen Saragih,Rabu (25/10/2017) malam
Jenazah Rara Sita, korban perampokan di Rumah Sakit Umum Daerah Djasamen Saragih,Rabu (25/10/2017) malam (TRIBUN MEDAN / DEDY KURNIAWAN)

Baca: Dipepet Jambret, Pegawai BNI yang Cantik Ini Tewas Mengenaskan

Ia mengatakan tidak ada sama sekali firasat apapun kalau istrinya itu akan pergi untuk selama-lamanya.

Hendy menduga sifat tegas Rara membuat istrinya itu terdorong mengejar jambret.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved