Usai Dibunuh, Suami Simpan Mayat Istri di Lemari Es, Lalu Gunakan Kartu Kreditnya dengan Selingkuhan
Di hadapan pengadilan, sang suami mengakui semua perbuatannya. Setelah membunuh istri, pria itu menyembunyikannya di lemari es.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Istri dibunuh dan disimpan di lemari es selama tiga bulan.
Di hadapan pengadilan, sang suami mengakui semua perbuatannya.
Zhu Xiaodong (30) dituduh mencekik wanita Yang Liping (30), setelah bertengkar pada 18 Oktober 2016, di rumah mereka di distrik Hongkou, Shanghai.
Setelah membunuhnya, pria itu membungkus jasad dengan selimut merah dan menyembunyikannya di lemari es di balkon selama 105 hari.
Selama waktu itu dia berpura-pura menjadi istrinya di situs jejaring sosial dan melalui pesan teks ke orang tua dan teman.
Zhu menyerahkan diri ke polisi pada tanggal 1 Februari setelah mengundang orang tuanya untuk makan malam dan mengakui kesalahannya.
Di pengadilan, Zhu mengaku dan mengatakan bahwa dia 'bersedia menerima semua hukuman.'
Keluarga Yang percaya bahwa ini adalah pembunuhan terencana dan menuntut keadilan. Mereka berharap pengadilan akan menjatuhkan hukuman yang paling berat.
"Dia tidak membunuh anak perempuan saya dengan dorongan hati, dia merencanakannya," Yang Gailian, ayah korban, seperti dikutip Eastday.com.
Setelah kematian Yang, keluarganya mengetahui ternyata Yang telah mengajukan cerai pada bulan Agustus tahun lalu.
Dalam dua bulan sebelum kematian Yang, Zhu membeli buku tentang kematian dan pembunuhan, dan membeli lemari es.
Alat itulah yang kemudian digunakan untuk menyimpan tubuh Yang.
Dia mengklaim bahwa dia membelinya untuk menyimpan daging makanan reptil peliharaannya.
Pada bulan Oktober tahun lalu, pasangan tersebut memutuskan untuk tidak jadi bercerai.
Zhu mengatakan kepada Yang bahwa dia mendapat promosi jabatan di Hong Kong dan ingin pindah ke sana bersamanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/mayat-lemari-pendingin-lemari-es_20171201_134322.jpg)