Populerkan Kuliner Asli Padang, Teh Telur Mak Etek Raih Omzet Rp 3 Juta Per Hari
Di Padang, penjual teh telur melakukan berbagai inovasi agar minuman berkhasiat meningkatkan vitalitas tersebut, diburu orang
Laporan Riki Suardi dari Padang
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Teh telur atau disebut "teh talua", merupakan minuman khas Kota
Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Minuman dengan bahan dasar telur itu telah meraih Juara III Minuman Tradisional Terpopuler pada ajang Anugerah Pesona Indonesia 2017.
Di Padang, penjual teh telur terus melakukan berbagai inovasi agar minuman berkhasiat yang dapat meningkatkan vitalitas tersebut, diburu banyak orang yang pada umumnya merupakan kaum pria.
Salah satu warung tersebut, adalah Warkop Kopi Mak Etek, di Jalan Tanah Sirah. Dalam sehari, pengelola warung berukuran selebar 10 meter dengan panjang sekitar 15 meter itu, bisa menghabiskan hingga 300 butir telur.

"Kalau malam Minggu, bisa habis hingga 500 butir, atau 500 gelas. Kalau dirupiahkan, maka total penjualan teh telur di warung saya ini mencapai Rp5 juta," kata Novendi, pengelola Warkop Mak Etek saat ditemui tribunpadang.com, Jumat (1/12) malam.
Menurut Novendi, teh telurnya laris manis, karena beda dengan teh telur lainnya. Sebab, ada varian warna yang unik dan menarik. Bahkan setelah diracik dan siap untuk dihidangkan kepada pengunjung, teh telurnya terlihat bertingkat lima.
"Karena tingkatnya lima, makanya pengunjung menamainya "Teh talua limo lenggek". Kenapa? karena saat dihidangkan atau sebelum diaduk, di dalam gelas teh telurnya kelihatan beringkat lima dengan warna beragam, yaitu warna cream susu, coklat, bata maroon, peach dan kuning gading," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Keli, yang juga pengelola Warkop Mak Etek. Menurut pria 52 tahun tersebut, usaha teh telur ini sudah dimulai sejak 1978, atau ketika dirinya masih duduk di bangku kelas II SMP Negeri 11 Padang.
Meski sudah 39 tahun lamanya, dia pun mengaku tidak pernah bosan dan tidak ada niat untuk mencoba ekspansi ke usaha lainnya, karena teh telur adalah kuliner asli Minangkabau yang harus dipertahankan.
Ia juga mengatakan usaha teh telur ini sudah menjadi bisnis keluarga. Bahkan,
selain dia dan Novendi, dua adiknya, Apit dan Riko juga ikut terlibat menjalankan
bisnis jualan teh telur.
"Kami bergantian jual teh telur. Paginya saya dan Nofendi, dan malamnya kedua
adik saya. Kami buka mulai pukul 06.00 WIB dan tutup pukul 02.00. Begitu setiap harinya, kecuali malam Minggu. kalau Malam Minggu, bisa buka hingga pukul 04.00 WIB," imbuh
Promosi ke Malaysia
Ramainya pengunjung di Warkop Mak Etek, ternyata tidak terlepas berkat
partisipasinya dalam setiap lomba teh telur yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang. Bahkan dalam perlombaan tersebut, teh telur racikan
Warkop Mak Etek ini selalu masuk tiga besar.
"Lomba teh telur itu adalah bagian dari promosi. Jika ingin produk kita dikenal, ya kita harus sering-sering ikut lomba. Ibarat jalan tol, jika ingin cepat sampai ya harus lewati jalan tol," ujarnya.
Upaya promosi lewat lomba teh telur itu, lanjutnya, ternyata berbuah manis. Selain pengunjung semakin ramai, teh talua limo lenggek di Warkop Mak Etek ini juga dilirik oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar.