Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dihadang dengan Pedang Samurai, Motor dan Tas Perempuan 19 Tahun Ini Dirampas Begal

Tri Aniza (19) tidak pernah ragu akan ada hadangan dari penjahat di tengah jalan Perawang-Sungai Mandau

Penulis: Mayonal Putra | Editor:
Istimewa
Tas Ransel milik korban dan sebilah pedang samurai, senjata Abner untuk menaklukan korbannnya. 

Laporan wartawan Tribunsiak.com, Mayonal Putra

TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Tri Aniza (19) tidak pernah ragu akan ada hadangan dari penjahat di tengah jalan Perawang-Sungai Mandau. Maklum, ia sudah biasa mengendarai sepeda motor di sepanjang jalan itu.

Meskipun jalan lintas antar dua kecamatan itu terbilang sepi, Tri tetap menempuhnya seperti biasa. Senin (18/12/2017), saat asik berkendara dari Perawang menuju Sungai Mandau, tiba-tiba ia dihadang 2 orang tak dikenal. Saat itu, Tri Aniza baru sampai di Simpang Sigintil, Kampung Sungai Selodang, kecamatan Sungai Mandau. Sementara perjalanan yang akan ditempuh masih ada beberapa kilometer lagi.

Dua pria yang menghadang Tri Aniza itu mengendarai sepeda motor Honda Beat putih biru tanpa Nopol. Sementara Tri Aniza mengendarai sepeda motor Suzuki Satria FU hitam BM 5371 YK.

Orang orang tak dikenal itu masih bujang tanggung. Mereka memberhentikan Tri Aniza sambil mengibaskan sebilah pedang Samurai. Tri Aniza gugup. Kunci kontak motornya langsung diambil salah seorang pelaku.

Pada saat bersamaan ada warga yang lewat. Namun, pedang Samurai dilekatkan di bagian tangan Tri Aniza dan sedikit tersembunyi dari pandangan orang lewat.

"Kalau menjerit, kupotong tanganmu", kata pelaku sebagaimana diulangi Kasat Reskrim Polres Siak, AKP Hidayat Perdana kepada media, Rabu (20/12/2017).

Tri Aniza kian gugup. Nyawanya terancam oleh 2 orang yang dinamakam begal itu. Dari pada kehilangan tangan, Aniza memilih tidak menjerit.

Setelah warga yang lewat itu menghilang di tikungan jauh, kedua pelaku meminta tas yang disandang Tri Aniza. Aksi 2 remaja itu mulus tanpa perlawanan korban. Tas dan sepeda motor dibawa kabur arah ke Siak. Sedangkan Tri Aniza ditinggalkan di tepi jalan yang sepi itu.

Setelah kedua pelaku itu pergi, Tri Aniza menangis. Ia syok. Tidak lama kemudian, ada warga yang lewat dan melihat Tri Aniza menangis ketakutan. Kepada warga itu, Tri Aniza mengatakan ia kena begal.

Warga tersebut kaget, lalu menghubungi Kanit Reskrim Polsek Sungai Mandau. Kanit Reskrim Polsek Sungai Mandau memerintahkan piket penjagaan dan piket fungsi serta menghubungi para Bhabinkamtibmas tetang kejadian itu.

"Piket penjagaan dan piket fungsi melakukan pengejaran. Sedangkan Bhabinkamtibmas Olak Aiptu Mulyadi , bersama dengan masyarakat Kampung Olak memintas jalan pelaku," kata AKP Hidayat.

Sementara Tri Aniza disepamatkan, Bhabinkamtibmas Olak Aiptu Mulyadi , bersama dengan masyarakat Kampung Olak menghadang berupaya menghadang pelaku. Sebab, pelaku melintasi kampung Olak dalam pelariannya arah ke Siak.

Aiptu Mulyadi memasang kayu di tengah jalan. Hebatnya, satu pelaku yang membawa motor Tri Aniza berhasil melewati hadangan warga tersebut. Sementara pelaku yang mengendarai sepeda motor Beat memilih untuk berbalik arah.

Masyarakat mengejar pelaku yang berbalik arah tersebut. Pelaku tersebut mulai gugup. Ia terjatuh di dekat box culvert. Namun ia belum menyerah dari kejaran warga. Ia berlari sehebat yang ia bisa ke dalam semak belukar di kampung itu.

Halaman 1 dari 2
Tags
Siak
Begal
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved