Kocak! Ingin Menakuti Anak-anak Saat Pulang Mengaji, 4 Remaja Ini Kapok Malah Ketemu Polisi
Baru-baru ini sekelompok remaja nakal berniat menakut-nakuti anak-anak saat pulang dari mengaji.
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
TRIBUNPEKENBARU.COM - Baru-baru ini sekelompok remaja nakal berniat menakut-nakuti anak-anak yang pulang dari mengaji.
Seorang dari mereka berdandan seperti pocong.
Namun, aksinya itu gagal karena polisi yang bertugas di daerah itu mengejutkan mereka.
Baca: Hanya Antar ‘Tuyul’, 7 Driver Online Bisa Raup Rp 50 Juta, Begini Modusnya
Video yang diunggah pada Jumat (19/1/2018) itu menjadi viral dan netizen merasa terhibur.
Mohd Imran Mohammad (16) bersama tiga temannya, yaitu Muhammad Eyzani Johari (18), Muhammad Ramadhan Fitri Shuib (15), dan Nabil Asyraf Hussain berniat hanya ingin menakuti anak-anak.
Namun, dia malah bertemu dengan polisi yang bertugas di Bukit Pinang, Alor Setar, Malaysia.

Dilansir dari World Of Buzz pada Selasa (23/1/2018) 4 remaja itu mulanya merencanakan hal ini di tempat mereka biasa nongkrong, yaitu di gudang bekas beras di Kampung Padang Kunyit, Bukit Pinang.
"Semuanya berawal, kami spontan ingin membuat hal yang menyenangkan. Lalu aku mengajukan diri dibungkus seperti pocong. Kami memutuskan berkeliling desa dan menakuti anak-anak yang pulang mengaji. Kami berkeliling dengan dua sepeda motor," kata Mohd Imran.
Namun, mereka tidak menemukan target di desa tersebut.

Karena merasa tak puas, mereka menuju ke Taman Pinang Jaya untuk mencari teman mereka yang sering nongkrong di sana.
Saat itulah mereka malah menabrak polisi yang sedang bertugas.
"Kami kemudian dibawa ke kota Bukit Pinang. Di mana saya dihukum melompat seperti pocong selama 15 menit," jelasnya.
Polisi kemudian melepaskan mereka setelah menasehati mereka untuk tidak melakukan tindakan seperti itu lain kali karena hal itu dapat berbahaya bagi orang yang memiliki masalah jantung.

Baca: Tak Mau Mobilnya Kotor, Polisi Ini Tolak Antar Korban kecelakaan ke Rumah Sakit, Akibatnya Fatal
"Ini adalah pengalaman yang sangat memalukan bagi kita. Kami sangat menyesal dan berjanji tidak akan melakukannya lagi," ujar Mohd Imran menyesal.
Kepala Kepolisian kota Setar, Asisten Komisaris Mohd Rozi Jidin membenarkan kasus tersebut.
"Mereka hanya sekelompok anak laki-laki nakal dan tidak berniat melakukan pencurian atau kejahatan serius," katanya.
(Tribunnews/Vika Widiastuti)