Viral Seorang Ibu Jual ASI di Pinggir Jalan untuk Pengobatan Anaknya, 'Ada yang Dukung dan Mengecam'
Wanita itu mengaku harus menjual ASI karena salah satu anak kembarnya kini sedang dirawat di rumah sakit.
Penulis: Rika Apriyanti | Editor: Rika Apriyanti
TRIBUNPEKANBARU.COM -- Seorang wanita muda diketahui menjual air susunya ( ASI) di jalanan.
Wanita itu mengaku harus menjual ASI untuk mengumpulkan uang dengan cepat karena salah satu anak kembarnya kini sedang dirawat di rumah sakit.
Dalam sebuah video yang diunggah Pear Video di situs web Miaopai, perempuan tersebut terlihat bersama suaminya mengatakan butuh sedikitnya 100.000 yuan atau Rp 214,2 juta untuk membayar pengobatan anaknya yang sekarang berada di unit perawatan intensif.
Baca: Tribunnews.com Luncurkan Portal Berita Baru, TribunJakarta.com!
Dilansir dari BBC, pada Senin (5/2/2018), Video tersebut direkam di sebuah taman anak di Shenzhen, sebuah kota utama di Provinsi Guangdong, China.
Sang ayah bayi menjelaskan bahwa mereka sudah berutang dengan rumah sakit dan harus segera membayar begitu anaknya sembuh.
"Halo, saya perempuan sehat berusia 24 tahun yang melahirkan sepasang anak perempuan kembar. Saat ini, saya butuh uang untuk membayar perawatan medis anak saya yang sakit parah," begitu kira-kira kalimat yang tertulis di poster yang mereka bawa.
Baca: Gadis Ini Tewas Saat Sedang Mandi, di Dekatnya Ditemukan Benda Ini, Hati-hati Jangan Ditiru ! !
Tidak hanya tulisan tersebut, mereka juga memajang foto anak perempuan mereka, catatan medis, dan sertifikat bantuan kemiskinan resmi.
Aksi pasangan suami istri ini pun mendapat beragam reaksi dari netizen.
Beberapa netizen mengecam aksi rumah sakit di China yang terlalu berlebihan mengenai biaya perawatan, termasuk biaya ekstra untuk mengambil antrean.
Baca: VIDEO: King Kobra Vs Ular Piton, Siapakah Pemenangnya?
Netizen menyerukan pada warga yang lewat untuk memberi uang kepada pasangan tersebut.
Namun, ada juga yang merasa kurang bersimpati dengan cara penggalangan dana seperti itu.
"Cara yang vulgar untuk meminta pertolongan," tulis seorang warganet.
"Semua orang bisa mengerti Anda tidak berdaya dan berharap bisa menerima bantuan, tetapi bagaimana Anda bisa mempertahankan martabat Anda jika Anda harus menjual susu," tulis yang lainnya.