Kenapa Valentine Identik dengan Cokelat? Ternyata Telah Terjadi Sejak Zaman Dahulu
Tapi sekali lagi, sangat tidak mungkin mengabaikan 58 juta pon coklat yang dibeli pada minggu Valentine's Day sendirian, menurut History.com.
Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Cokelat dan Hari valentine merupakan suatu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan.
Memang benar: Memberi dan menerima cokelat telah menjadi salah satu cara paling populer untuk memperingati hari cinta.
Dan sementara saya pikir saya berbicara untuk hampir semua orang saat saya mengatakan bahwa tidak ada yang mengeluh, itu tidak menghentikan kita untuk bertanya-tanya mengapa kita memberi cokelat pada Hari Valentine.
Baca: Ternyata Sejarah Valentine Itu Tidak Seindah Hadiahnya, Berikut 2 Sejarah dan 14 Faktanya
Baca: Keji, Dipaksa Tidur Dengan Anjing Dan Dianiaya Satu Keluarga, TKW Asal NTT Meregang Nyawa
Ini pertanyaan yang benar, mengingat jumlah orang yang cepat mengambil hati coklat besar itu begitu saja.
Tapi sekali lagi, sangat tidak mungkin mengabaikan 58 juta pon coklat yang dibeli pada minggu Valentine's Day sendirian, menurut History.com.
Dan saya benar-benar berjuang untuk membayangkan sebuah dunia di mana orang waras akan menolak sebuah kotak yang indah dibungkus potongan kakao dekaden.
Jelas, kita semua menyukainya. Kita semua berharap itu datang Hari Valentine. Tapi ... kenapa coklat?
Berikut ulasan seorang penulis dilansir elitedaily.com.
Nah, pertama, jangan lupakan ilmu dibalik segala hal.
Baca: Ternyata Sejarah Valentine Itu Tidak Seindah Hadiahnya, Berikut 2 Sejarah dan 14 Faktanya
Baca: MUI Riau Minta Remaja Muslim Tidak Ikut Rayakan Valentine Day
Kita semua pernah mendengar omongan tentang kekuatan super yang sangat bagus yang dipegang oleh biji kakao.
Menurut Forbes, coklat telah terbukti baik untuk jantung, meningkatkan fungsi kognitif, dan secara mengejutkan kaya nutrisi. Oh, dan jangan lupakan teori bahwa dark chocolate mungkin juga membuatmu horny?