Ustadz Abdul Somad
Isi Petuah Melayu yang Ditulis dan Dibacakan Ustadz Abdul Somad Saat Pemberian Gelar
Ustadz Abdul Somad menyampaikan petuah yang ditulisnya sendiri saat proses pemberian gelar Datuk Seri Ulama Setia Negara
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Ustadz Abdul Somad menyampaikan petuah saat proses pemberian gelar Datuk Seri Ulama Setia Negara di Gedung LAM Riau.
Ustadz Abdul Somad membacakan petuah melayu yang sengaja dibuatnya untuk acara di LAM Riau tersebut.
"Saya rasanya bercampur aduk ini, antara sunat dan nikah duduk di pelaminan ini,"ujar UAS sebelum membacakan petuah Melayunya.
Petuah yang ditulis dalam kertas kecil panjang itu, kata UAS ditulisnya dalam pesawat Garuda saat perjalanannya dari Jakarta ke Pekanbaru sebelum menghadiri acara di LAM tersebut.
"Ini saya tulis dalam pesawat Garuda perjalanan ke Pekanbaru, "ujarnya.
Petuahnya itu berisikan perjalanan hidupnya dan nasehat kepada masyarakat Melayu untuk lebih maju dan peduli dengan pendidikan anak kemenakan terutama pendidikan agama islam.

Baca: Perwakilan Kerajaan di Riau Tepung Tawari Ustadz Abdul Somad, Bergelar Datuk Seri Ulama Setia Negara
Baca: Ustadz Abdul Somad Sejak Kecil Sudah Dipersiapkan Jadi Ulama Besar. Begini Kisah Hidupnya
Baca: Gunakan Langgam Melayu dan Selera Humor Tinggi, Ini Dia Alasan Ustadz Abdul Somad Dapat Gelar Adat
Petuah itu dibalut dengan kalimat syair dan puisi sehingga para hadirin yang hadir dalam majelis tersebut terkesima mendengar petuah yang disampaikan.
Diantara bait syair Ustadz Abdul Somad perjalanannya menyampaikan ceramah Islam ketika diusir dari Pulau Dewata dan dideportasi dari Negeri China.
Somad juga menyampaikan petuah agar anak melayu bersekolah di pesantren, apalagi pesantren sudah banyak di Riau.
Ustadz Abdul Somad juga menyebut dalam bait syair perjuangannya melakukan syiar Islam belum seberapa bila dibandingkan perjuangan Nabi Muhammad.
Sebagaimana diketahui dalam acara pemberian gelar Datuk Seri Ulama Setia Negara ini, dihadiri ribuan masyarakat dan tokoh penting melayu yang datang dari berbagai wilayah melayu di Riau.