Indragiri Hulu
Pemkab Inhu Gelar Musrembang, Ini Masalah Paling Banyak Dikeluhkan
Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kabupaten di Gedung Dang Purnama, Kecamatan Rengat,
Penulis: Bynton Simanungkalit | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribuninhu.com Bynton Simanungkalit
TRIBUNINHU.COM, RENGAT - Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kabupaten di Gedung Dang Purnama, Kecamatan Rengat, Inhu, Rabu (14/3/2018).
Wakil Bupati Inhu, Khairizal yang hadir menyampaikan sejumlah aspirasi terkait pembangunan di Kabupaten Inhu kepada perwakilan Pemerintah Provinsi yang hadir.
Baca: Lelaki Ini Pilih Menunggu Adiknya Sampai Dipulangkan dari Taiwan
Baca: Pasutri di Padang Ini Kedapatan Mencuri 100 Unit Sepeda Motor, Sehari Curi 6 Sampai 8 Unit Motor
Beberapa hal yang disampaikannya, yakni soal perbaikan jalan di Kabupaten Inhu yang dinilai masih perlu perhatian.
Pada kesempatan itu, Khairizal memaparkan sejumlah kondisi jalan yang rusak parah dan perlu perhatian, salah satunya adalah Jalan Azki Haris di Kecamatan Rengat, Jalan Pangkalan Kasai, Jalan Lubuk Kandis sampai ke Simpang Ipa.
Khusus di Jalan Lubuk Kandis sampai ke Simpang Ipa selalu ada perbaikan berupa pengerasan, namun menurutnya diharapkan ke depannya, Provinsi memiliki program percepatan untuk jalan tersebut.
Baca: Pemko Dumai Minta Pedagang Komitmen dan Buat Surat Pernyataan
Pada kesempatan itu, Khairizal juga sempat menyampaikan sejumlah kritiknya atas kebijakan Pemerintah Provinsi dalam pelaksanaan pembangunan, termasuk soal pembangunan jalan tersebut.
"Kalau di ibu kota macetnya paling hanya 15 menit, kalau di sini macetnya bisa mencapai satu sampai dua hari," katanya. Oleh karena itu, Khairial berharap pembangunan yang dilakukan oleh Provinsi bisa lebih merata.
Baca: Terjerat Kasus Asusila dengan Anak di Bawah Umur, Gatot Brajamusti Dituntut 15 Tahun Penjara
Selain menyampaikan persoalan jalan, Khairizal juga menyampaikan soal perbaikan jembatan di tiga lokasi, yakni jembatan Desa Pejangki, jembatan Desa Peladangan, dan jembatan Desa Pesajian. Kata Khairizal tiga jembatan itu sudah lama rusak oleh karena banjir.
Bahkan beberapa waktu lalu sempat dianggarkan untuk dibangun kembali dengan menggunakan dana yang bersumber dari provinsi. Namun rencana pembangunan itu masih belum diwujudkan sampai saat ini. (*)