Trik Jitu Minimalisir Serangan DBD, Dewan Minta Ini Kepada Diskes
Hingga medio Maret ini, Diskes Pekanbaru sudah mencatat, jumlah kasus DBD mencapai 37 kasus.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syafruddin Mirohi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Hingga medio Maret ini, Diskes Pekanbaru sudah mencatat, jumlah kasus DBD mencapai 37 kasus.
Dari 17 kasus tersebut, 15 kasus di antaranya didominasi dari Kecamatan Payung Sekaki, Kecamatan Tampan, serta Kecamatan Tenayan Raya.
Terkait hal ini, Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Heri Pribasuki meminta, agar Diskes lebih menekan angka kasus, dengan terus melakukan action di lapangan.
Baca: Heboh, Bocah Perempuan Asyik Nonton Film Dewasa Disamping Orangtuanya, Kemudian Terungkap Hal Ini
Sebab anggaran untuk penanganan DBD ini, sudah diposkan di APBD. Sehingga harus dilaksanakan secara maksimal.
"Memang kalau kita bandingkan dari tahun 2017 lalu, di bulan yang sama, terjadi penurunan. Tahun lalu jumlah kasus hingga Maret sebanyak 78 kasus. Tapi Diskes jangan jumawa. Apalagi sekarang musim hujan, tren kenaikan kasus bisa saja terjadi," kata Heri kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (15/3/2018).
Dengan demikian, politisi PDI-P ini meminta, agar Diskes lebih nyata melaksanakan program-program pencegahannya. Jangan hanya melakukan kegiatan, yang sifatnya seremonial.
Apalagi programnya setiap tahun itu sama. Tentunya, tidak akan pernah habis kasus DBD menimpa masyarakat.
Termasuk halnya memberikan sosialisasi dan penyuluhan DBD itu sendiri.
Baca: Mau Coba Bakso Jenis Baru? Di Warung Ini Ada Bakso Tulang Rusuk
Diskes diminta tidak menggelarnya di hotel atau di gedung.
Tapi laksanakan langsung di daerah yang rawan terjadi serangan DBD. Seperti di Payung Sekaki dan Tenayan Raya.
"Kalau seremonial itu tak ada gunanya bagi masyarakat. Lebih baik Diskes yang kini dipimpin nakhoda baru, meski berstatus Plt (pelaksana tugas), membuat kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat. Jika perlu saat penyuluhan di tengah masyarakat itu, ditekankan 3M plus tersebut. Jangan himbauan saja," tegasnya.
Lebih dari itu, Heri Pribasuki meminta, untuk pengasapan atau fogging, dilaksanakan secara kontinu.
Diskes atau Puskesmas, jangan hanya melakukan sekadar lepas tanya saja.
"Kepada masyarakat, kita juga tidak bosan-bosannya meminta, untuk peduli dengan kebersihan pekarangan rumahnya. Paling tidak, jika setiap rumah bersih, tidak akan ada lagi sarang nyamuk. Termasuk parit dan tumpukan sampah," pintanya. (*)