Pajak Pertalite Turun Jadi 5 Persen, Mahasiswa Bertepuk Tangan: 'Kami Berterimakasih'
Ketua Pansus Pajak Daerah Erizal Muluk menyampaikan hasil rapat paripurna DPRD Riau di hadapan aliansi mahasiswa se Riau Kamis.
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Ariestia
Laporan wartawan Tribun Pekanbaru Teddy Tarigan
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ketua Pansus Pajak Daerah Erizal Muluk menyampaikan hasil rapat paripurna DPRD Riau di hadapan aliansi mahasiswa se Riau Kamis (29/3/2018) di halaman kantor DPRD Riau.
Sebelumnya mahasiswa mendesak agar pihak DPRD Riau menyampaikan secara langsung hasil rapat paripurna terkait pajak pertalite di provinsi Riau.
Dirinya mengatakan pajak pertalite untuk Riau direvisi dari 10 persen menjadi 5 persen.
"Untuk pajak BBM umum pertalite ditetapkan sebesar lima persen," ucapnya membacakan hasil rapat paripurna di hadapan mahasiswa.
Hal itu disambut tepuk tangan dan sorakan dari mahasiswa.
Baca: 84 Jamaah Umrah Asal Sumbar Terlantar di Mekkah, Tak Boleh Masuk Kamar Hotel Usai Makan Malam
Walaupun demikian hanya pajak tersebut yang diubah, sehingga untuk pajak lainnya sama seperti sebelumnya.
Hasil tersebut kemudian akan dibawa ke pemerintah pusat untuk dievaluasi.
Kofrianto koordinator pusat BEM se Riau mengatakan cukup puas dengan hasil yang di buat oleh DPRD Riau.
"Kami berterimakasih kepada anggota dewan yang sudah menurunkan pajak pertalite dari sepuluh persen menjadi lima persen," ungkapnya.
Walaupun demikian mereka tetap menyayangkan pemerintah pusat yang menaikkan harga pertalite.
"Ada kenaikan BBM non subsidi sebesar 150 rupiah, kami sangat sayangkan kepada pemerintahan Jokowi," tandasnya.
Baca: Syok Lihat Kulitnya Menggelambir, Wanita Ini Takut Jadi Stres, Ternyata Ini yang Terjadi Sebelumnya
Mereka juga menilai ada oknum-oknum tak bertanggung jawab terkait langkanya BBM terkhusus premium di Riau.
"Kami bersama aliansi BEM se Riau dan sudah disampaikan kepada DPRD Riau bahwa seminggu ke depan tidak ada lagi kelangkaan premium di Riau, karena tanda tanya besar kenapa premium langka di Riau sementara di provinsi lain tidak, tentu ada mafia-mafia yang bermain," tambahnya.
Aksi mahasiswa ditutup dengan berfoto bersama.anghota dewan yang hadir saat aksi.mahasiwa tersebut. (*)