Jamaah Umrah Asal Sumbar yang Diterlantarkan BMP Dipulangkan KJRI Jeddah ke Tanah Air
Jemaah umrah asal Sumatera Barat (Sumbar) yang berjumlah 84 orang berhasil dipulangkan oleh KJRI Jeddah ke tanah air.
Laporan: Riki Suardi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Setelah sempat diterlantarkan sejak Rabu (28/3/2018) kemarin oleh PT Bumi Minang Pertiwi (BMP) Tour Travel, akhirnya jemaah umrah asal Sumatera Barat (Sumbar) yang berjumlah 84 orang berhasil dipulangkan oleh KJRI Jeddah ke tanah air.
"Alhamdulillah, permasalahan kami di sini telah diselesaikan oleh pihak KJRI. Insya Allah Jumat (30/3/2018) ini kami akan berangkat pulang ke Indonesia," kata Vicky Masril, salah satu jamaah umrah kepada tribunpadang.com lewat chat berupa WhatsApps, Jumat (30/3/2018) siang.
Kemudian ketika ditanya soal barang-barang yang ditahan oleh pihak hotel tempat jemaah menginap, Vicky menuturkan bahwa semua biaya hotel sudah diselesaikan pihak KJRI Jeddah.
Baca: Bukannya Kering, Hutan Ini Justru Tenggelam Setiap Musim Panas, Heran? Simak Penjelasannya
Barang-barang jamaah yang sempat ditahan pihak hotel, sekarang sudah di tangan para jamaah.
"Kami berterimakasih kepada KJRI. Kalau tidak ada pihak KJRI yang menyelesaikan persoalan ini, tidak tahu lagi nasib kami entah bagaimana. Hari ini kami akan ke Jeddah dulu dan setelah tu baru langsung ke Tanah Air," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak BMP.
Bahkan, Kantor BMP Cabang Padang yang beralamat di Jalan S Parman, Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang itu, tampak tutup.
Baca: Asyik Menjaring Ikan Nelayan di Rupat Utara Dikejutkan Sosok Mengapung, Sampai Panggil Warga Sekitar
Sebelumnya, sebanyak 84 jamaah umrah asal Sumbar berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada 22 Maret kemarin.
Pada Rabu kemarin setelah makan malam, tiba-tiba manajemen hotel tempat jamaah menginap tidak memperbolehkan jamaah untuk masuk ke kamarnya masing-masing.
Manajemen hotel menyebut bahwa pihak BMP yang memberangkatkan jamaah, belum membayar uang sewa hotel sebesar 60.000 Riyal, setara dengan Rp300 juta.
Akibatnya, puluhan jamaah tersebut, terlantar dan terpaksa tidur di lorong hotel dan musala yang ada di sekitar hotel.(*)