Polisi Telusuri Riwayat Konsumsi Balita yang Urinenya Positif Amphetamine.

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Ilham Yafiz

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU- Selain melakukan pengujian sampel permen yang diduga mengandung narkotika, Polres Kepulauan Meranti juga melakukan upaya penyelidikan lainnya terhadap anak berumur 3.8 tahun yang urinya dinyatakan positif mengandung zat methafetamin dan amphetamine.

Penyelidikan mendalam dilakukan dengan mencari tahu riwayat konsumsi sang bocah sebelum mengalami dampak layaknya orang mabuk narkotika.

Baca: 5 Kesaksian Hesty Pacar Bos First Travel Kiki Hasibuan, Mulai Hubungan Lesbian sampai Umrah Bareng

Upaya ini juga dilakukan dengan menelusuri konsumsi obat-obatan sang bocah maupun keluarganya.

Ini dilakukan guna mengetahui kandungan obat yang dikonsumsi.

"Kita lakukan pendalaman terkait upaya-upaya lainnya. Saya tanya mereka gak lagi sedang makan obat," ungkap Kapolres Meranti, AKBP Laode Proyek kepada Tribun, Kamis (5/4/2018) di Pekanbaru usai serah terima jabatan Kapolres Rohul dan Kapolres Bengkalis.

Baca: Waduh, Data 1 Juta Pengguna Facebook Indonesia Dicuri Cambridge Analytica

Penyelidikan mendalam dilakukan karena adanya indikasi permen yang dimakan oleh bocah tersebut disebut negatif mengandung zat narkotika.

Polres meranti juga sedang menunggu hasil lemeriksaan labfor Mabes Polri atas uji sampel permen tersebut.

Sebelumnya CSA, seorang bocah umur 3.8 tahun di Kabupaten Meranti mengalami efek yang biasa dirasakan oleh pengguna narkotika.

Baca: Terjaring Razia, 6 Pelayan Kafe Ini Akhirnya Diperbolehkan Pulang, Syaratnya Melakukan Ini

Setelah dilakukan pemeriksaan urin oleh RSUD setempat, ternyata positif mengandung zat methafetamin dan amphetamine.(*)