Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tragis. .Pendarahan Karena Dipaksa Aborsi Sampai 9 Kali Oleh Mertua, Wanita Ini Akhirnya Tewas

Seorang wanita akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah dipaksa untuk melakukan aborsi untuk yang ke sembilan kali

Editor: Muhammad Ridho
Foto ilustrasi 

Laporan Sesri Engla Sespita/Tribunpekanbaru

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang wanita akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah dipaksa untuk melakukan aborsi untuk yang ke sembilan kalinya oleh sang mertua.

Seperti yang dilansir Daily Mail dari The People Daily, nasib wanita yang diketahui bernama Chen ini harus berakhir tragis karena mengalami pendarahan internal akibat sering melakukan aborsi.

Baca: Kompol Andi Chandra, Wakapolres Labuhan Batu Ditemukan Tewas Mengambang, Ini Penyebabnya

Chen diketahui telah memiliki tiga anak perempuan. Ia dipaksa hamil lagi agar bisa memiliki anak laki-laki. Setiap kehamilan dan mengetahui jenis kelamin jabang bayi perempuan sang mertua memaksanya untuk melakukan aborsi.

 
Hingga pada kehamilan yang ke sembilan calon bayinya masih berjenis kelamin perempuan Chen kembali dipaksa untuk menggugurkan kandungannya.

Baca: Tangis Ibu Kandung Kompol Andi Chandra Pecah Saat Jenazah Tiba di Rumah: Mamak Ini Anakku

Baca: Sadis, Lelaki Ini Dikeroyok Begal Hingga Berdarah-Darah, Mulutnya Luka Robek Kena Sayatan

Ilustrasi
Ilustrasi

Menurut laporan, Chen sempat mengalami depresi dan ingin melakukan bunuh diri karena permintaan sang mertua.

Hingga akhirnya nyawa Chen tidak tertolong setelah melakukan aborsi yang ke sembilan kalinya. Dinding rahimnya sudah terlalu tipis dan ia mengalami pendarahan hebat saat prosedur menggugurkan kandungan dilakukan.

Chen meninggal pada Juli 2015 lalu, namun keterangan resmi perihal meninggalnya wanita ini baru ungkap ke publik pada awal Maret ini.

Ilustrasi
Ilustrasi (hindi.oneindia.com)

Kasus ini mendapat sorotan dari banyak pihak di China dan menjadi perbincangan hangat para netizen.

Banyak yang mempertanyakan mengapa suaminya diam saja dan tidak membantu sang istri.

Dan bagaimana bisa seorang mertua bersikap seperti itu dan membuat menantunya trauma, stres hingga akhirnya meninggal.

Baca: MENYEDIHKAN, Tempat Tinggalnya Tercemar, Angsa Ini Terpaksa Bangun Sarangnya dari Limbah Plastik

Tidak disebutkan dalam laporan itu apakah ibu mertua didakwa secara hukum atas insiden tersebut.

Di beberapa daerah di China, anak laki-laki memang dianggap sebagai satu-satunya penerus keluarga. Anak laki-laki dianggap bisa mengangkat derajat orang tuanya. Anggapan inilah, banyak orang tua yang berharap lebih atas kehadiran anak laki-laki. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved