Mendes Buka Rembug Desa Regional dan Program Karya Tunai Desa di Riau
Eko Putro Sandjojo berharap dapat mendorong desa menuju ke arah yang lebih produktif secara ekonomi, maju secara sosial budaya dan mandiri.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Menteri Desa, PDTT, Eko Putro Sandjojo didampingi Mantan Menteri PDT, Lukman Edy hadir di acara rembug desa.
Mendes, Eko memberikan pengarahan sekaligus membuka acara secara resmi Rembug Desa Regional Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun Anggaran 2018 di Pekanbaru, Riau, Rabu (25/4/2018).
Kegiatan yang diikuti para bupati dan sekitar 1.800 Kepala Desa se-Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau tersebut dimaksudkan sebagai forum tukar menukar pengalaman dalam pengelolaan dana desa, khususnya pelaksanaan padat karya tunai desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
Dalam sambutannya, Eko Putro Sandjojo berharap agar semua peserta dapat memanfaatkan kesempatan untuk saling belajar.
Baca: Lagi Makan di Restoran, Tikus Tiba-tiba Loncat ke Dalam Sup, Pengunjung Syok dan Teriak Histeris
Dan mendorong desa menuju ke arah yang lebih produktif secara ekonomi, maju secara sosial budaya dan mandiri.
Seusai membuka acara rembug desa, Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo didampingi Dirjend PPMD, Taufik Madjid, Sekda Provinsi Riau, Ahmad Hijazi, Direktur PMD, M. Fachri menuju lokasi pelaksanaan Program Padat Karya Tunai Desa di Desa Sari Galuh, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Di lokus pelaksanaan Program Padat Karya Tunai MendesPDTT Eko Putro Sandjojo disambut Bupati Kampar, Aziz Zainal.
Selanjutnya meninjau dua lokus PKT, yakni pembangunan parit sepanjang 300 M dengan biaya sebesar Rp 30 Juta dan normalisasi saluran lingkungan (parit) desa sepanjang 300 M × 1.2 M x 1 M dengan total biaya Rp 38.966.900 dengan upah 319 HOK.
Baca: Mohamed Salah Mengubah Pandangan Rakyat Inggris Terhadap Islam
Selain itu, Eko juga meninjau stand BUMDes, TTG, Posyandu dan Pasar Murah.
Untuk pasar murah Kemendes bekerja sama dengan Bulog dan BRI menyiapkan 3000 paket sembako dengan harga Rp 50 ribu dari harga seharusnya Rp. 100 ribu.
"Ini adalah bentuk kepedulian dan keberpihakan pemerintah terhadap warga masyarakat yang kurang mampu di desa," ujar Mendes.
Sementara itu, Dirjend PPMD, Taufik Masjid mengatakan, pemerintah juga mendorong desa agar mengembangkan BUMDes sebagai sarana pengembangan ekonomi desa berbasis kelembagaan.
Dalam hal ini, Kemendes kerjasama dengan BRI memberi bantuan kepada BUMDes di desa tersebut secara simbolis berupa uang pembinaan sebesar Rp 150 Juta.
Baca: Menjadi Perhatian Penting, Dinkes Riau Kampanyekan Measles Rubella, Inilah Harapannya
"Dengan bantuan stimulan tersebut diharapkan BUMDes lebih maju dan dapat menyejahterakan masyarakat desa," pungkasnya.(ds)