Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Anggota Dewan Apresiasi Rangsang Island Internasional Abrasi Musik Festival

Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Ardiansyah mengapresiasi acara Rangsang Island Internasional Abrasi Musik Festival.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ariestia
Istimewa
Ratusan anak-anak sekolah dan warga melakukan aksi penanaman mangrove di pantai Desa Anaksetatah, Rangsang Barat saat acara Rangsang Island Internasional Abrasi Musik Festival, Kamis (26/4/2018) kemarin. 

Laporan Reporter Tribunpekanbaru.com, Guruh BW

TRIBUNPEKANBARU.COM, SELATPANJANG - Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Ardiansyah mengapresiasi acara Rangsang Island Internasional Abrasi Musik Festival yang digagas oleh Sanggar Bathin Galang dan sejumlah komunitas di Meranti di pantai Desa Anak Setatah, Rangsang Barat.

Pasalnya, pada acara yang digelar pada Kamis (26/4/2018) tersebut melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam aksi penanaman mangrove di pantai.

"Mudah-mudahan acara ini bisa memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang dampak abrasi di Meranti," ujar anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, Jumat (27/4/2018) pada Tribunpekanbaru.com.

Baca: Hidupi Anak Cucu dengan Jadi Tukang Cuci, Barniati Dikunjungi Polresta Pekanbaru

Ardiansyah menjelaskan, kendati sudah ada upaya pemerintah dalam menangani abrasi, namun hingga saat ini abrasi masih menjadi ancaman bagi Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ratusan anak-anak sekolah dan warga melakukan aksi penanaman mangrove di pantai Desa Anaksetatah, Rangsang Barat saat acara Rangsang Island Internasional Abrasi Musik Festival, Kamis (26/4/2018) kemarin.
Ratusan anak-anak sekolah dan warga melakukan aksi penanaman mangrove di pantai Desa Anaksetatah, Rangsang Barat saat acara Rangsang Island Internasional Abrasi Musik Festival, Kamis (26/4/2018) kemarin. (Istimewa)

Sebab itu, ia berharap pemerintah pusat memberikan perhatian besar terhadap Kepulauan Meranti.

"Sebab, Kepulauan Meranti adalah wilayah terdepan negara. Wilayah Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Perbatasan Setdakab Kepulauan Meranti, Efialdi mengatakan, dari 200 kilometer lebih panjang garis pantai di Meranti, 76 kilometer di antaranya targerus oleh abrasi.

Baca: Saat akan Duel Lucinta Luna Bilang Lu Tau Fatah kan? Ruben Onsu Dibuat Kaget, Apa Maksudnya?

Abrasi terparah tersebut kata Efialdi terjadi di Pulau Rangsang, Pulau Merbau dan Pulau Padang.

"Abrasi tidak lagi sebagai fenomena alam, saat ini abrasi sudah menjadi bencana alam yang harus ditanggulangi segera," ujarnya.

Sementara itu, penggagas Island Internasional Abrasi Musik Festival, Sopandi mengatakan, selain melakukan aksi penanaman mangrove, mereka juga menggelar seminar terkait abrasi yang dihadiri ratusan anak-anak sekolah.

Siang hingga sore harinya, sejumlah komunitas mengadakan pertunjukan seni musik yang ditampilkan sejumlah komunitas seni. 

Baca: Kamu Termasuk Indigo atau Tidak? Cek 10 Tanda Orang Indigo Ini

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved