Kakek 105 Tahun Ini Ingin Disuntik Mati, Alasannya Sederhana, Tapi Ditolak Negara, Selanjutnya. . .
Di masa tuanya yang mencapai usia 104 tahun, ia hanya menginginkan maut segera menjemputnya.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebagian besar orang menginginkan dirinya berusia panjang dan tidak cepat dijemput oleh ajalnya.
Namun, hal itu tak berlaku bagi seorang ilmuwan Australia kelahiran Inggris, Dr David Goodall.
Di masa tuanya yang mencapai usia 104 tahun, ia hanya menginginkan maut segera menjemputnya.
Ia mengaku menyesali umurnya yang panjang.
Menurutnya kualitas hidupnya menurun dan ini bukanlah hal yang nikmat baginya.
"Aku sangat menyesal mencapai usia setua ini," ujar Goodall kepada ABC seperti dikutip dari DailyMail, Selasa (1/5/2018).
"Aku tidak bahagia, aku ingin mati. Bukan, ini bukan kesedihan. Yang menyedihkan adalah jika seseorang dicegah (untuk memilih mati)," imbuhnya.
Baca: Pemeriksaan Jasad Wanita yang Terikat dalam Gorong Ungkap Penyebab Kakinya Putus, Ada Bekas Gigitan
Baca: Teguk Jus Jeruk, 3 Bocah Ini Linglung dan Menceracau, Ternyata Ada Campuran Ini
Baca: Ingat! Kalau Mandi Jangan Sering Bersihkan 3 Bagian Tubuh Ini
Baca: Leher Pria Ini Dicengkram Singa, Digigit Kemudian Diseret ke Dalam Semak, Ini yang Terjadi Kemudian
Ya, Goodall memilih mengakhiri hidupnya sendiri melalui cara eutanasia atau suntik mati. Namun permintaannya dicegah dan ditolak pemerintah Western Australia.
Alasannya, kata dia, dirinya tak memiliki penyakit mematikan. Ia pun geram keinginannya diintervensi orang lain.
"(Keinginanku) hanya ingin mati, dan aku pikir orang lain tak perlu intervensi," kata dia seperti dikutip tribunpekanbaru.com dari tribunnews.
Diketahui, Negara Bagian West Australia hanya memperbolehkan eutanasia bagi mereka yang menderita sakit parah.