Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Viral Medsos

Meninggal di Rumah Sakit,Jenazah Ini Dibawa Pulang dengan Gunting Masih Menempel di Badan

keluarga pasien sempat dikejutkan dengan benda seperti gunting yang masih menempel pada bagian dadanya.

Editor: Sesri
Indra Gunawan Sipahutar/Facebook.com
Jenazah Jamiran warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, LUBUKPAKAM - Keluarga almarhum Jamiran warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara kaget saat jenazah tiba di rumah duka. 

Jamiran meninggal di dalam ruang ICU  RSUD Deliserdang setelah dirawat selama dua minggu.

Saat jenazah diantar ke rumah duka menggunakan mobil ambulance rumah sakit, keluarga pasien sempat dikejutkan dengan benda seperti gunting yang masih menempel pada bagian dadanya.

Hal ini pun kemudian membuat warga lain menjadi heboh.

Sempat juga beredar di media sosial facebook soal tindakan medis yang dilakukan oleh petugas RSUD Deliserdang terhadap Jamiran ini.

Warga pun penasaran mengapa benda seperti gunting itu menempel di dada jenazah.

Jenazah Jamiran warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Jenazah Jamiran warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. (Indra Gunawan Sipahutar/Facebook.com)

Baca: Misteri Penemuan Mayat di Gorong-gorong, Kaki Terpisah hingga Badan Terikat Tali

Baca: Cewek Ini Senang Sebelahnya Kosong Saat Naik Pesawat, Tapi Jadi Mimpi Buruk Setelah Hal Ini Terjadi

Baca: Begini Nasib Pemilik Bengkel yang Menghukum Anak Mengguyur Badan Menggunakan Oli

Baca: Sedot Bisa Ular Itu Hanya Ada di Film, Jangan Pernah Lakukan, Inilah Penjelasannya

Direktur RSUD Deliserdang dr Hanif Fahri SpKJ mengakui ada kesalahan yang dilakukan oleh anggotanya terkait penanganan yang dilakukan terhadap pasien atas nama Jamiran warga Desa Tanjung Sari Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Pasien itu meninggal dunia karena penyakit komplikasi Selasa, (1/4/2018) sore.

"Itu bukan gunting tapi penjepit pendarahan. Penjepit pembuluh darah itu terbuat dari nikel. Jika tidak dilakukan seperti itu darah bisa terus-terusan mengalir, tapi saya akui ada juga kesalahan anggota dalam hal ini," ujar dr Hanif Fahri  saat dikonfirmasi Harian Tribun Medan/ Online Tribun-Medan.com Rabu, (2/5/2018).

Ia menyebut seharusnya sebelum jenazah dibawa ke rumah duka anggotanya menginformasikan tentang tindakan yang dilakukan itu dan menjelaskan apa maksud dan tujuannya.

Saat itu Jamiran meninggal di dalam ruang ICU setelah dirawat selama dua minggu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved