Terpilih Sebagai Polisi Teladan, Ini Pesan Iptu Rudi Sudaryono untuk Rekan-rekannya

‎Laporan Wartawan Tribunrohul.com, Donny Kusuma Putra

TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN- Iptu Rudi Sudaryono, SIK terpilih sebagai Polisi teladan untuk golongan Perwira, dari ratusan perwira di Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Rokan Hulu (Rohul).

Dimana, Kegiatan pemilihan Polisi teladan golongan Perwira ini merupakan program dari Mabes Polri.

Atas terpilihnya, Iptu Rudi Sudaryono yang juga Kanit Regident Satlantas Pores Rohul ini, Kapolres Rohul AKBP M. Hasyim Risahondua, SIK. M. Si memberikan piagam penghargaan atas prestasi luar biasa yang sudah dicapainya.

Penyerahan piagam penghargaan Polisi teladan golongan Perwira kepada Iptu Rudi ini, langsung diserahkan oleh Kapolres Rohul AKBP M. Hasyim Risahondua, saat kegiatan upacara pelantikan Waka Polres Rohul Kompol Willy Kartamanah, AKS., S. IP dan sertijab Kapolsek Rokan IV Koto Iptu Rusmizahelpi, Jumat (27/4/2018).

Baca: Pemprov Riau dan Kanwil Kemenag Tinjau Asrama Haji, Begini Hasilnya

Iptu Rudi Sudaryono, SIK mengungkapkan, setelah terpilih sebagai Polisi Teladan golongan perwira tahun 2018 itu, dirinya mengucapkan terimaksih kepada tim penilai dan seluruh unsur pimpinan Polri.

Menurutnya, menyandang profil sebagai Polisi Teladan golongan perwira ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar. Ia harus bisa menjaga dan mempertahankan apa yang telah diamanahkan kepadanya.

"Selain tanggung-jawab dan amanah, ini juga merupakan cobaan bagi kita, dengan tujuan bisa menjadi polisi guna menjadi pelayan terbaik bagi masyarakat," katanya, Rabu (2/5/2018)

Dirinya berharap masyarakat betul-betul merasakan kehadiran Polisi di tengah-tengah masyarakat.

Lebih lanjut dikatakan Iptu Rudi, ada beberapa pesan yang disampaikan kepada seluruh anggota Polri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Baca: Menjamu Persika Kerawang, PSPS Diuntungkan Jadwal

Pertama, setiap anggota Polisi harus menanamkan kepada diri bahwa kita adalah polisi yang 'bisa merasa' bukan 'merasa bisa'. Pasalnya, dua kalimat diatas mempunyai makna yang berbeda jika diaplikasikan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Bisa merasa itu sifatnya positif, yakni merupakan pribadi polisi yang empati, sopan santun dan peduli kepada masyarakat, serta akan menjadi polisi yang bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat"ujarnya.

Diakuinya, berbeda dengan konsep pernyataan dengan kalimat merasa bisa. Sifat ini merupakan sisi negatif yang akan menciptakan polisi yang sombong, arogansi dan jumawa. Dan jika diaplikasikan dalam pelayanan kepada masyarakat, tidak pernah terjadi pelayanan prima.