Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Rusuh di Rutan Mako Brimob

Kerusuhan di Mako Brimob, Wiranto Sebut Ada Korban Tewas

Dari insiden inilah kemudian para tahanan teroris menyerang aparat lainnya dan menyandera mereka.

Editor: Sesri
Kompas.com/Kristian Erdianto
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto saat ditemui usai rapat koordinasi satgas Sapu Bersih Pungutan Liar di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan adanya korban tewas dalam peristiwa kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Awalnya, wartawan menanyakan kegentingan situasi di Mako Brimob. Pasalnya, sejumlah pejabat berkumpul di kantor Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, pada Rabu (9/5/2018) siang.

Tampak hadir Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Budi Gunawan hingga Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Utami.

"Ya, kalau sudah ada yang terbunuh kan, ya urgen," ucap Wiranto kepada wartawan.

Namun, Wiranto belum mau menjelaskan lebih detail mengenai korban.

Baca: Usai Kerusuhan Mako Brimob, 6 Kantong Mayat Dibawa ke Rumah Sakit

Baca: Kerusuhan Mako Brimob, Ternyata Dalangnya ISIS, Postingan Ini Buktinya

Baca: Kerusuhan Mako Brimob, Fadli Zon: Di Mako Brimob Saja Ada Kerusuhan, Apalagi Tempat Lain

Baca: Kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Bagaimana dengan Sel Ahok?

"Udah nanti aja ya, masalah begini enggak bisa saya ekspos. Kalau selesai kita ekspos ya," kata Wiranto.

Seperti dikutip Kompas.id, insiden di Mako Brimob, Selasa (8/5/2018) malam, diduga diawali oleh tahanan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) asal Sumatra Selatan (Sulsel) Wawan Kurniawan alias Abu Afif.

Berdasarkan informasi dari sumber di kepolisian, Wawan yang tengah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (8/5/2018), dibesuk keluarganya yang juga membawa makanan untuk Wawan.

Namun, pengawal dari kepolisian melarang pemberian makanan itu dan Wawan marah.

Jalan Akses UI di depan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, ditutup sementara, Rabu (9/5/2018).()
Jalan Akses UI di depan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, ditutup sementara, Rabu (9/5/2018).() (KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)

Sudah jamak diketahui di kalangan aparat, termasuk di lembaga pemasyarakatan bahwa tahanan atau nara pidana (napi) teroris kerap kali mendapatkan barang-barang selundupan yang dilarang aparat dari keluarga atau penjenguk, termasuk melalui makanan.

Barang tersebut, sekalipun tidak berbahaya, tak jarang berupa surat atau catatan, dari sesama anggota jejaring terorisme yang diindikasi cukup berisiko ketika menjadi cara mereka menebar pemahaman ekstrem/radikal.

Oleh karena itu, aparat bersikap lebih tegas.

Baca: Kerusuhan Mako Brimob: Satu Unit Ambulance Keluar dari Mako Brimob Pagi Ini

Baca: Kunjungi Ahok, Tak Disangka Veronica Tega Video Call dengan Julianto di Rutan Mako Brimob

Baca: 18 Perempuan Asal Rusia Dihukum Seumur Hidup karena Gabung ISIS

Baca: Gaji Bulan Mei-September 68 Bidan CPNS Belum Dibayar, Begini Jawaban Dinkes Bengkalis

Mereka kemudian merangsek ke ruang interogasi, yang saat itu sedang ada polisi wanita yang tengah memeriksa tahanan baru, anggota JAD dari Ambon.

Mereka kemudian merebut senjata Sang Polwan dan memukulinya.

Dari insiden inilah kemudian para tahanan teroris menyerang aparat lainnya dan menyandera mereka.

Para tahanan bahkan menjarah gudang barang bukti dan merebut sedikitnya enam senjata laras panjang dan lima senjata laras pendek.  (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wiranto Sebut Ada Korban Tewas Terkait Kerusuhan di Mako Brimob

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved