Mapolda Riau Diserang

Fakta Serangan Teroris di Polda Riau, Ada yang Mahasiswa hingga Pernah Latihan Serang Kantor Polisi

Dari pihak teroris, empat orang tewas diterjang peluru, seorang lainnya ditangkap hidup setelah berupaya melarikan diri.

Editor: Sesri
TribunPekanbaru/Doddy Vladimir
Pelaku penyerangan berusaha kabur usai melakukan penyerangan di markas Polda Riau Rabu (15/5/2018) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Markas Polda Riau di Kota Pekanbaru menjadi sasaran serangan kelompok teroris, Rabu (16/5/2018) pagi.

Seorang anggota Polri, Inspektur Dua (Ipda) Auzar,meninggal dunia akibat ditabrak teroris yang mengendarai mobil warna putih.

Seorang perwira polisi lainnya, Komisaris Polisi (Kompol) Faris Abdullah, dan Brigadir John Hendrik mengalami luka-luka setelah diserang para teroris menggunakan pedang.

John Hendrik merupakan anggota Propam Polda Riau, sedangkan Kompol Farid merupakan personel Bidang Hukum (Bidkum) Polda Riau.

Dari pihak teroris, empat orang tewas diterjang peluru, seorang lainnya ditangkap hidup setelah berupaya melarikan diri.

Pelaku teroris yang menyerang markas Polda Riau dilumpuhkan polisi Rabu (15/5/2018)
Pelaku teroris yang menyerang markas Polda Riau dilumpuhkan polisi Rabu (15/5/2018) (TribunPekanbaru/Doddy Vladimir)

Para teroris menggunakan mobil Toyota Avanza BM 1192 RQ untuk menabrak gerbang masuk Polda Riau yang berada di depan kantor Gubernur Riau, sekira pukul 09.00 WIB.

Setelah masuk ke halaman kantor polisi, sebanyak empat teroris menyerang petugas yang tengah berjaga.

Mereka beraksi menggunakan senjata tajam.

Wartawan Tribun Pekanbaru, Doddy Vladimir, yang tengah berada di Polda Riau, mengatakan para teroris menabrakkan mobil ke pagar kantor polisi.

"Kejadiannya berlangsung cepat. Tiba-tiba turun orang mengenakan topeng langsung membacok anggota polisi yang ada di dekat lokasi kejadian," ungkap Doddy.

Polisi jadi korban penyerangan Mapolda Riau Rabu (15/5/2018)
Polisi jadi korban penyerangan Mapolda Riau Rabu (15/5/2018) (TribunPekanbaru/DoddyVladimir)

Selain anggota Polri, ada dua kru televisi ikut jadi korban karena terserempet mobil yang dikendarai pelaku.

Riyan, kameramen TVOne, dan Rahmadi, kameramen MNC TV, terluka dalam serangan teror ini.

Kompol Farid Abdullah harus menjalani operasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau karena kepalanya terkena sabetan pedang samurai.

Kepala Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Riau Kombes Asmarahadi menyatakan kondisi korban sudah berangsur-angsur membaik.

"Beliau sudah selesai operasi pembersihan luka bagian belakang," kata Asmarahadi.

Penanganan medis juga dilakukan terhadap Brigadir John Hendri di RS Bhayangkara Polda Riau, yang jari tangannya terluka.

Kondisi John juga sudah semakin membaik.

Nasib naas dialami Ipda Auzar, anggota Ditlantas Polda Riau bagian pengurusan SIM.

Nyawanya tidak dapat diselamatkan akibat ditabrak saat berusaha menghentikan mobil yang dikendarai teroris.

IPDA Auzar tewas dalam penyerangan di Mapolda Riau Rabu (15/5/2018)
IPDA Auzar tewas dalam penyerangan di Mapolda Riau Rabu (15/5/2018) (istimewa)

Baca: Wakapolri Ungkap Hubungan Emosional 25 Tahun dengan Almarhum Iptu Luar Biasa Anumerta Auzar

Baca: FOTO : Pemakaman Iptu Luar Biasa Anumerta Auzar, Korban yang Ditabrak Teroris di Polda Riau

Baca: Wakapolri Sedih Ingat Pesan Mengharukan Terakhir Aipda Auzar Sebelum Diserang Teroris, Ini Bunyinya

Tim Jihandak Gegana Satuan Brimob Polda Riau yang memeriksa mobil para teroris, menemukan rangkaian kabel dan sebuah kotak.

"Dari pemeriksaan ada rangkaian kabel, ada kotak kosong. Masih didalami," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Sunarto.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan empat teroris yang tewas tergabung dalam kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang berafiliasi dengan ISIS Dumai.

Sedangkan seorang teroris lagi masih dilakukan pendalaman.

Berikut identitas dari empat teroris yang tewas di Polda Riau:

1. Mursalim alias Ical alias Pak Ngah, pria, 48 tahun, buruh harian lepas, alamat Jl Raya Dumai-Sei Pakning, Jl Santri Assakinah, Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Dumai.

2. Suwardi, pria, 29 tahun, alamat Jl Raya Lubuk Gaung, RT 03, Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sei Sembilan, Kota Dumai.

3. Adi Sufiyan, pria, 23 tahun, mahasiswa, alamat Jl Pendowo, Gg Mekar, RT 06, Kelurahan Bukit Batrem I, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.

4. Pria berinisial PG, warga Jalan Perjuangan Gang Permai, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.

Seorang pelaku yang dapat ditangkap hidup sempat terlibat kejar-kejaran dengan polisi.

Pelaku bahkan lari mengarah ke halaman rumah dinas Wakapolda Riau.

Sejumlah barang bukti yang diamankan polisi antara lain rangkaian kabel, sangkur, samurai, gulungan bendera hitam, sebo, celana, pisau lipat, pelindung lutut, dan sepatu.

Polisi bersenjata mengamankan penyerangan di Mapolda Riau Rabu (16/5/2018)
Polisi bersenjata mengamankan penyerangan di Mapolda Riau Rabu (16/5/2018) (TribunPekanbaru/DoddyVladimir)

Kepolisian mengungkapkan, empat orang pelaku aksi penyerangan Markas Polda Riau merupakan rekan dari tahanan kasus teroris, Wawan Kurniawan (42) dan Benny Syamsu Trisno, biang kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kepala Dua, Depok, Jabar, Selasa (7/5) silam.

Wawan alias Abu Afif adalah tahanan yang menjadi pemicu kerusuhan dan penyanderaan di Rutan Mako Brimob.

Benny dan Wawan saat ini tengah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat terkait kasus pelatihan militer (i'dad) untuk menyerang sejumlah markas polisi di Riau.

Para pelaku itu menjadi rekan Beni alias Abu Ibrahim dan Wawan selama pelatihan di Pekanbaru. "Iya mereka teman-teman Beni di Pekanbaru. Masih satu jaringan," jelas Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polti, Jakarta, Rabu (16/5).

Ia mengungkapkan sebagian besar teroris merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD), sebagian lagi jaringan Negara Islam Indonesia (NII).

Namun, seluruhnya sudah berbaiat kepada kelompok Negara Islam Irak-Suriah (ISIS). "Semuanya berbaiat kepada ISIS, ada JAD ada NII," ujar Setyo.

Surat teroris

Dalam aksi teror tersebut, beredar sebuah foto secarik kertas di atas tubuh jenazah terduga teroris.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak kepolisian terkait surat ini.

Beredar surat yang ditemukan di pakaian terduga teroris yang tewas dilumpuhkan saat serang Mapolda Riau
Beredar surat yang ditemukan di pakaian terduga teroris yang tewas dilumpuhkan saat serang Mapolda Riau (istimewa)

Gerebek Satu Gubuk Terduga Anggota Kelompok Teroris di Dumai

Kapolres Dumai, AKBP Restika PN memimpin langsung tim tersebut.

Pantauan Tribunpekanbaru, tim bergerak ke Jalan Raya Dumai-Sei Pakning.

Mereka menyusuri Jalan Santri Assakinah, Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai.

Tim tampak berhenti mendatangi sebuah gubuk kayu.

Mereka dengan senjata lengkap dan rompi anti peluru bergerak satu persatu mendekati gubuk kayu tersebut.

Ada dugaan gubuk itu milik satu terduga anggota jaringan kelompok yang menyerang Mapolda Riau, Rabu (15/5/2018)pagi.

Dugaan sementara gubuk itu milik pria yang dikenal dengan sebutan Pak Ngah.

Para personel polisi tampak melakukan penggerebekan di gubuk itu.

Sejumlah personel Polres Dumai tampak menggerebek satu gubuk di kawasan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Rabu (16/5/2018). Ada dugaan gubuk milik terduga pelaku teror di Mapolda Riau.
Sejumlah personel Polres Dumai tampak menggerebek satu gubuk di kawasan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Rabu (16/5/2018). Ada dugaan gubuk milik terduga pelaku teror di Mapolda Riau. (Tribun Pekanbaru/Fernando Sikumbang)

Polisi juga melarang wartawan mendekati gubuk dengan alasan keamanan. 

Tak hanya itu, aparat Polres Dumai menyita sejumlah buku dari rumah orangtua terduga teroris berinisial AN, Rabu (16/5/2018) sore.

Mereka menyita buku di dalam plastik berwarna merah dari rumah orangtua AN di Jalan Pendowo, Kelurahan Bukit Batreem, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai.

 AN diduga terlibat dalam aksi penyerangan Mapolda Riau.

Polisi lantas mengangkutnya dengan satu unit mobil pick up warna putih.

Mereka membawanya ke Mapolres Dumai bersama barang bukti. (*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved