BPS: Inflasi Riau Mei 2018 Terkendali
Aden Gultom dalam paparan datanya mengungkapkan, selama Mei 2018, inflasi Riau cukup terkendali
Penulis: Hendri Gusmulyadi | Editor: Afrizal
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Hendri Gusmulyadi
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Senin (4/6/2018) merilis data inflasi di Riau selama bulan Mei 2018.
Kepala BPS Provinsi Riau, Aden Gultom dalam paparan datanya mengungkapkan, selama Mei 2018, inflasi Riau cukup terkendali
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau di tiga wilayah yakni Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, inflasi terjadi sebesar 0,02 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,81 pada April menjadi 134,84 pada bulan Mei.
Tingkat Inflasi Tahun Kalender sebesar 1,06 persen, sedangkan Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun atau Year on Year sebesar 3,48 persen.
Baca: Bawa Nasi Bungkus untuk Calon Suami di Lapas, Saat Lewati Pemeriksaan Wanita Ini Justru Ditangkap
Baca: Kabar Baik untuk THL Pemkab Kepulauan Meranti Percepat Pencairan Gaji
Ia menyebut, inflasi 0,02 persen itu terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,40 persen, dengan andil sebesar 0,08.
"Dimana komoditas utama yang memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah rokok kretek filter, biskuit, rokok putih, kopi bubuk, pizza, rokok kretek dan lain-lain. Berikutnya kelompok sandang yang mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan andil sebesar 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dengan andil sebesar 0,01 persen," ujar Aden.
Selain itu ungkap Aden, tiga kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi. Tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,28 persen dengan andil deflasi sebesar 0,07 persen, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang mengalami deflasi sebesar 0,06 persen dengan andil deflasi sebesar 0,005 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen dengan andil deflasi sebesar 0,002 persen.
"Sedangkan harga pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar relatif stabil," tuturnya.
Aden juga menjelaskan, berdasar kelompok pengeluaran, mengalami deflasi sebesar 0,28 persen. Terjadi penurunan indeks harga dari 146,51 pada April 2018, menjadi 146,10 pada Mei 2018.
Pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, mengalami inflasi sebesar 0,40 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 144,31 pada April 2018 menjadi 144,88 pada Mei 2018.
Untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami deflasi sebesar 0,001 persen atau terjadi penurunan indeks dari 133,148 pada April 2018 menjadi 133,146 pada Mei 2018.
Baca: Rp 22,8 Miliar untuk THR ASN di Inhu Dibayarkan Hari Ini
Baca: Sabu Terbesar dalam Sejarah Polda Sumbar Berhasil Diungkap, Kurirnya Penyiar Radio
"Pada kelompok sandang terjadi inflasi sebesar 0,11 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 117,42 pada April 2018 menjadi 117,55 pada Mei 2018. Dan untuk kelompok kesehatan mengalami deflasi sebesar 0,03 persen, atau terjadi penurunan indeks harga dari 122,90 pada April 2018 menjadi 122,86 pada Mei 2018," ujarnya.
Ia melanjutkan, bila melihat kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga terjadi deflasi sebesar 0,06 persen atau terjadi penurunan indeks dari 123,77 pada April 2018 menjadi 123,69 pada Mei 2018. Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan terjadi inflasi sebesar 0,06 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,49 pada April 2018 menjadi 126,56 pada Mei 2018. (dri)