Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pekanbaru

Saat Paripurna Istimewa HUT Pekanbaru, LAM Sampaikan Kritikan Menohok Ini Pada Pemko Pekanbaru

Saat Paripurna Istimewa HUT Kota Pekanbaru yang ke 234, LAM Pekanbaru menyampaikan beberapa kritikan Pada Pemko Pekanbaru

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Budi Rahmat
Tribun Pekanbaru/Syafruddin
Pengurus MKA LAM Pekanbaru saat membacakan sejarah Kota Pekanbaru dalam rapat Paripurna Istimewa HUT Kota Pekanbaru yang digelar di DPRD Pekanbaru, Sabtu (23/6/2018) 

Laporan wartawan Tribunpekanbaru.com,  Syafruddin Mirohi

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Rapat Paripurna Istimewa HUT Kota Pekanbaru ke-234, yang digelar di DPRD Pekanbaru, Sabtu (23/6/2018) berjalan sukses.

Meski jadwal pelaksanaan sempat diundur, namun dihadiri semua pejabat yang diundang.

Termasuk Plt Gubernur Riau Wan Thamrin, yang datang setelah paripurna usai diketuk palu oleh pimpinan sidang, Sondia Warman SH MH, di dampingi pimpinan DPRD lainnya Sigit Yuwono ST, Jhon Romi Sinaga SE, serta semua anggota dewan.

Baca: Masuk Masa Tenang Pigubri, KPU Bengkalis bersama TNI Bersihkan APK

Sedangkan dari Pemko Pekanbaru sendiri, dihadiri langsung Plt Walikota Ayat Cahyadi, kepala dinas/badan, pengurus LAM Pekanbaru, serta unsur Forkompinda lainnya.

Seperti biasanya, pada sidang paripurna istimewa ini, sejarah berdirinya Kota Pekanbaru dibacakan datuk dari pengurus LAM Pekanbaru.

Hanya saja, di sela-sela pembacaan sejarah Kota Pekanbaru, Pengurus MKA LAM Pekanbaru Tuan OK Tabrani SH, menyampaikan, beberapa kritikan pedas ke Pemko Pekanbaru.

Baca: Gelar Rapat Bersama, Lurah Pebatuan Minta Petugas KPPS Ikut Sukseskan Pilgubri 2018

Mulai dari slogan Kota Madani, yang menurut pemangku adat apa sebenarnya Kota Madani tersebut.

"Ini juga belum ada Perdanya, apalagi koordinasi dengan LAM. Padahal slogan Kota Bertuah sudah terpatri dan mendarah daging di semua lapisan masyarakat, jangan pula diganti," tutur OK Tabrani santai. Kritikan juga menyorot pemindahan Kantor Walikota ke Perkantoran Tenayan Raya.

LAM melihat pembangunan tersebut terkesan dipaksakan, apalagi ratusan miliar uang rakyat yang disedot dari APBD Pekanbaru, habis untuk membangun kantor tersebut.

Ironisnya lagi, dari 6 gedung yang dibangun, hanya satu gedung utama yang baru bisa dioperasikan. Selebihnya belum selesai dan tak bisa ditempati.

Baca: Pindah Kantor ke Tenayan Raya, Wakil Walikota dan Sekda Pekanbaru Tetap di Kantor Lama

"Lalu untuk menyiapkan 5 gedung lainnya, dipaksa lagi uang APBD. Kita sarankan untuk dipertimbangkan," katanya. Selain itu, LAM juga menyorot persoalan banjir yang tak kian tuntas. Sejumlah jalan protokol, pemukiman dan lainnya, jika diguyur hujan lebat, maka dipastikan banjir.

Selanjutnya, persoalan Gelper dan narkoba, sudah menjadi hantu yang menakutkan di Kota Bertuah ini. Lihat saja belasan tempat Gelper yang bernuansa judi, bebas beroperasi. Pihak terkait terkesan tutup mata. Padahal, ini bisa menjadi sumber rusaknya generasi muda.

Baca: Dua Hari Pendistribusian, KPUD Pelalawan Pastikan Logistik Pilgub Sampai ke Kecamatan

"Belum lagi peredaran narkoba, tumbuh subur di mana-mana. Terutama di tempat hiburan malam. Kita selaku pemuka adat sedih, kenapa aturan yang sudah dibuat, tidak dijalankan," katanya heran.

Sementara itu, Plt Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengatakan, bahwa hari jadi Kota Pekanbaru ini, harus diingat oleh semua lapisan masyarakat, sehingga menjadi sejarah yang harus diperingati setiap tahunnya. Karena dengan begitu, bisa menimbulkan semangat perjuangan dalam membangun kota ini semakin berkembang lagi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved