Heboh Penampakan Harimau di Kampar, BBKSDA Langsung Cek dan Temukan Jejak
Beberapa hari belakangan, pemberitaan soal kemunculan Harimau Sumatera, terutama di media sosial santer terdengar.
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru: Rizky Armanda
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Beberapa hari belakangan, pemberitaan soal kemunculan Harimau Sumatera, terutama di media sosial santer terdengar.
Kemunculan harimau ini ada di Desa Koto Tuo, Kabupaten Kampar, Riau.
Baca: VIDEO: Di Daerah Ini Polwan Diminta Pakai Celana Pendek Saat Atur Lalu Lintas
Terkait hal ini, Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau langsung merespon.
Pada Selasa (10/7/2018) ini, Tim Quick Response BBKSDA terjun ke lokasi yang dimaksud.

Sebelumnya, tim melakukan koordinasi dengan perangkat Desa Koto Tuo untuk pengecekan lapangan yang berlokasi di kebun karet warga.
Dari hasil pengecekan tersebut, tim memang menemukan jejak yang di duga jejak harimau Sumatera.
Diduga sudah ada sejak beberapa hari yang lalu.
Tim juga sempat mengecek ke lokasi lain.
Terutama ke lokasi yang disinyalir menjadi tempat perjumpaan seorang warga dengan harimau.
Baca: Harga Kelapa Bulat Cuma Rp 300, Kalau Dipanen Malah Rugi, Petani di Meranti Menjerit
Namun saat dicek, tim BBKSDA Riau tidak menemukan ada jejak atau tanda kemunculan harimau lainnya.
Tak hanya melakukan pengecekan, tim dari BBKSDA Riau ini menyelenggarakan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.
Dengan memberi pengetahuan tata cara serta tindakan darurat apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat apabila berjumpa dengan harimau.
"Tim juga bekerjasama dengan aparat desa untuk menenangkan dan meminimalisir keresahan di masyarakat," ujar Kepala BBKSDA Riau Suharyono.
Baca: Pengendara Wajib Sombong Jika Lewat Jalan Ini Kalau Mau Selamat
Lanjut Suharyono, tim saat ini masih melakukan pendalaman guna memastikan keberadaan harimau tersebut.
"Tim menyarankan aparat desa untuk menyiapkan umpan di lokasi yang dijumpai harimau. Apabila umpan dimakan maka segera untuk menghubungi tim di lapangan," ucapnya.
"Hal ini diperlukan guna pengambilan langkah-langkah penanganan lebih lanjut ke depan," sambung dia lagi. (*)