Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Penjual Es Tebu Akhirnya Berangkat Haji ke Tanah Suci Mekkah, Ternyata Begini Caranya. . .

Abdul Chamid dibantu istrinya menabung sedikit demi sedikit selama 14 tahun agar dapat menunaikan Rukun Islam kelima, Ibadah Haji.

Surya.co.id
Abdul Chamid dan istrinya Mukhlisoh menyiapkan perlengkapan haji yang bakal dibawanya ke Tanah Suci Mekkah di rumahnya yang sederhana di Jombang. 

TRIBUNPEKANBARU.COM -  Jika berusaha tak kenal menyerah pasti bisa.

Pasangan suami-istri (pasutri) Abdul Chamid-Mukhlisoh, warga desa Kepuhkembang, Kecamatan Peterongan, Jombang, akhirnya menuai hasil dari jerih payah mereka.

Abdul Chamid dibantu istrinya menabung sedikit demi sedikit selama 14 tahun agar dapat menunaikan Rukun Islam kelima, Ibadah Haji.

Pasutri ini begitu ulet menyisihkan sebagian penghasilan mereka dari menjual es tebu.

Uniknya Abdul dan Mukhilsoh menabung sebagian hasil penjualan es tebunya di celengan bambu.

Akhirnya pada tahun 2018 bulan Haji nanti pasutri tersebut akan berhaji, menjadi tamu Allah di Tanah Suci Mekkah.

"Kami bisa mendaftarkan diri tahun 2010 pun karena dibantu dengan dana talangan dari bank. Dan, alhamdulillah tahun ini bisa melunasi," kata Mukhlisoh seperti dikutip dari Surya.co.id, Rabu (11/7/18).

Baca: Blak-blakan, Nikita Mirzani Ungkap Alasan Berhijab

Baca: Nadine Chandrawinata Kenakan Gaun Pengantin Jadul Milik Ibunya Tahun 80-an

Baca: Humanis dan Religius, Sosok Iptu H Budi Pramana Kapolsek Rangsang yang Raih Polisi Teladan Riau

Baca: Penonton Laga Semifinal Timnas U19 vs Malaysia Membludak, Pelatih Malaysia Ikut Berkomentar

Abdul Hamid dan Mukhlisoh juga menceritakan usaha tak kenal lelah mereka untuk bisa berhaji.

Saban harinya pasutri tersebut mengaus rezeki dari perasan tebu du sebuah lapak Taman Kebon Ratu Desa Keplaksari, Peterongan, Jombang.

Abdul Hamid berkisah, ia bersama istrinya menyisihkan uang recehan mulai pecahan mata uang logam Rp 500 hingga pecahan kertas Rp 20.000 untuk ditabung dalam ruas bambu.

Karena terlalu lama dalam celengan (tabungan) bambu, kadangkala uang sudah jamuran.

"Makanya, beberapa waktu terakhir kami pindah ke tabungan dari plastik," timpal Mukhlisoh, sang istri.

Sedangkan karena lokasi berjualan 'hanya' berjarak dua kilometer dari rumahnya, maka Abdul dan Mukhlisoh memilih berjalan kaki pulang-pergi.

Hal ini tak lain karena keduanya sekalian latihan fisik untuk mempersiapkan diri saat berhaji kelak.

Baca: Mantap Berhijab, Nikita: Ini Saya yang Baru, Saya yang Lama Sudah Mati

Baca: Mengaku Sudah Disetujui, Berikut 7 Fakta Pria yang Jual Istrinya di Media Sosial

Baca: VIDEO: Detik-Detik Polisi Evakuasi 2 Korban Perampokan Bersenjata di Pekanbaru

Baca: Momen Mengharukan, Gadis 5 Tahun Sekarat di Pangkuan Sang Ayah, Foto-fotonya Viral!

"Dulu pakai sepeda, tapi sekarang hampir selalu jalan kaki pergi-pulang. Ini sekalian latihan, karena di Tanah Suci kabarnya akan lebih banyak jalan kaki untuk menunaikan rukun haji," timpal Abdul Chamid.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved