Pelalawan

Polemik Soal Vaksin MR, Begini Penjelasan Diskes Pelalawan

Polemik vaksinasi campak atau Measles Rubella (MR) tidak memperngaruhi program imunisasi di Kabupaten Pelalawan yang

Penulis: johanes | Editor: David Tobing
Tribun Pekanbaru/Johanes
pembukaan vaksin campak dan Rubella MR di Pangkalan Kerinci dihadiri Bupati Pelalawan, HM Harris, di SD 006 Pangkalan Kerinci, Rabu (1/8/2018) 

Laporan wartawan tribunpelalawan.com: Johannes Wowor Tanjung

TRIBUNPELALAWAN.COM, PANGKALAN KERINCI- Polemik  vaksinasi campak atau Measles Rubella (MR) tidak memperngaruhi program imunisasi di Kabupaten Pelalawan yang sedang berjalan dua hari terakhir. Dinas Kesehatan (Diskes) tetap fokus melakukan vaksi MR terharap anak-anak.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, dr Endid Romo Pratiknyo, terkait adanya imbauan dari Majelis Ulama indonesia (MUI) yang menduga vaksin MR belum dipastikan halal, bukanlah bidang mereka untuk menanggapinya. Konteks realisasi program kesehatan dengan imbauan dipandang berbeda.

Baca: Hotman Paris Dituduh Impoten oleh Netizen, Begini Tanggapan Menohoknya!

Baca: Dinilai Rugikan Pedagang, DPRD Minta PT MPP Selesaikan Segera, Jika Tidak Ini Langkah Dewan

"Itu bukan konteks kitalah, adanya imbauan dari MUI. Kita tetap fokus melaksanakan program ini. Sosialisasi terus kita kita gencarkan," ungkap dr Endid kepada tribunpelalawan.com, Kamis (2/8/2018).

Ia menjelaskan, vaksinasi MR terhadap anak bukanlah hal yang harus diterima oleh setiap keluarga. Masyarakat dapat memilih untuk disuntik vaksin atau tidak perlu divaksin. Terlepas adanya pengaruh dari imbauan dari salah satu organisasi keagamaan.

Apabilan ada orantua yang anaknya tidak bersedia divaksin MR, diminta untuk membuat surat pernyataan atas sikap penolakan itu. Demikian juga juga ada satu sekolah yang seluruh muridnya tak menerima untuk diimunisasi MR, kepala sekolah akan diminta membuata surat pernyataan serupa.

Baca: Komisi V Nilai Penerapan Sistem Zonasi Sekolah di Pekanbaru Berbeda dengan Daerah Lain

"Seperti yang saya bilang tadi, ini bukanlah suatu paksaan dari pemerintah. Bebas memilih untuk divaksin atau tidak," tandasnya.

Mantan direktur RSUD Selasih ini menyebutkan, program ini akan berjalan selama dua bulan kedepan untuk seluruh Pelalawan. Sebagai amanah dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk merealisasikan program imunisasi MR terhadap anak.

Disamping itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi serta penyuluhan kepada masyarakat terhadap bahaya jika seorang anak tak diberikan vaksin MR. Sebagai langkah untuk mencerdaskan masyarakat.

"Selama tidak ada intruksi dari Kemenkes untuk menghentikan program ini, kita akan lanjutkan terus sampai selesai. Karena atasan kita Kemenkes yang mengintruksikan," tukasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved