Warga Lega Usai Pertemuan MUI dengan Kemenkes, 'Kalau Gini Kan Gak Ragu Lagi'
Setelah adanya pertemuan MUI dengan Kemenkes terkait vaksin MR, masyarakat di Riau merasa sedikit lega. Setidaknya jelas yang harus diikuti
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Masyarakat yang sebelumnya bingung soal program Pemerintah untuk Imunisasi Measles dan Rubella (MR), akhirnya sedikit lega setelah adanya pertemuan antara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membahas kehalalan vaksin MR tersebut.
Baca: Live Streaming MotoGP Ceko 2018 Mulai Jam 19.00 WIB, Berikut Cara Nonton Lewat Ponsel
Apalagi dalam pertemuan itu juga diputuskan penundaan pemberian vaksin bagi masyarakat muslim yang mengkhawatirkan kehalalan vaksin tersebut.
Selanjutnya menunggu tahapan berikutnya karena perusahaan produksi akan mengajukan permohonan sertifikasi halal ke MUI.
"Alhamdulillah kalau begini kan masyarakat tidak ragu lagi, bisa tenang mana yang harus diikuti, karena sebelumnya kami bingung ikut imunisasi anak, "ujar Tiwi seorang ibu rumah tangga kepada Tribun Minggu (5/8/2018).
Baca: IKA Unri Jabodetabek Gelar Rapat Kerja, Bahas Nasib Blok Rokan
Masyarakat menurut Tiwi menunggu adanya komunikasi yang dijalin antara MUI dengan Kemenkes, bahkan seharusnya menurut warga alangkah baiknya jika komunikasi ini sudah dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum program dijalankan.
"Harusnya kan disiapkan dari dulu, karena masyarakat ini sangat butuh jaminan kehalalan dan selama ini yang dipercayai hanya MUI, "ujar Tiwi.
Baca: Gempa 5,6 SR Guncang Kepulauan Mentawai, Tidak Berpotensi Tsunami
Orangtua lainnya Agus Rahim juga mengaku lega setelah adanya kesepakatan antara MUI dengan Kemenkes dengan adanya pertemuan tersebut menurutnya menghilangkan keresahan pada masyarakat selama ini.
" Kami sebagai masyarakat tidak resah lagi, karena sebelumnya bingung, nanti kalau ikut imunisasi takut vaksinnya tidak halal, sementara takut juga anak terkena campak dan rubella, tapi syukurlah sudah ada keputusan,"ujar Agus.
Baca: Gempa 5,6 SR Guncang Kepulauan Mentawai, Tidak Berpotensi Tsunami
Sebagaimana pertemuan Menkes dengan MUI memutuskan sejumlah keputusan diantaranya menunda pelaksanaan imunisasi bagi masyarakat muslim sebelum adanya keputusan selanjutnya mengenai sertifikat halal dari MUI.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan untuk pelaksanaan di Riau sendiri tentunya akan mengikuti arahan dari Kemenkes. Karena pemerintah daerah merupakan perpanjangan dari pusat.
"Kita Ikut arahan dari Menkes jika dilakukan penundaan maka akan ditunda pelaksanaannya, "ujar Mimi Yuliani Nazir kepada Tribun.
Baca: Sekdakab Lepas Keberangkatan Jamaah Haji Rohul ke Pekanbaru
Mimi juga menyebutkan pelaksanaan Imunisasi sendiri sebagaimana direncanakan akan digelar selama dua bulan sehingga menurut Mimi masih banyak waktu yang tersisa nantinya.
" Tentu kita tunggu arahan berikutnya. Untuk saat ini tetap lanjut bagi yang tidak berkaitan dengan sertifikasi halal ini, "ujar Mimi.
Untuk di Riau sendiri menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir ada sekitar 1.955.658 target anak yang akan diberi imunisasi campak dan Rubella tersebut.
Baca: Antisipasi Gagalnya Proyek Pengadaan Sapi, Pemprov Riau Bantu Pengadaan Penampungan Sementara