Idul Adha 2018
Jamaah Tarikat Naqsabandiyah di Sumatera Barat Rayakan Idul Adha 2018 Hari Ini
Jamaah Tarikat Naqsabandiyah di Sumatera Barat lebih dulu dua hari merayakan Hari Raya Idul Adha 2018.
Laporan Kontributor Tribunpadang.com, Riki Suardi dari Padang
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Jamaah Tarikat Naqsabandiyah di Sumatera Barat lebih dulu dua hari merayakan Hari Raya Idul Adha 2018.
Ribuan Jamaah Tarikat Naqsabandiyah ini merayakan Hari Raya Idul Adha 2018, Senin (20/8/2018) ini, sementara Kemenag RI menetapkan lebaran Rabu (22/8/2018).
Imam Tarikat Nasaqsabandiyah Sumbar, Syafri Malin Muda mengatakan, Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah ditetapkan melalui metode hisab munjid dan rukyatul hilal atau melihat bulan.
Dari metode itulah, sebut Syafri, ditentukan bahwa 10 Zulhijjah jatuh pada Senin 20 Aguatus 2018.
"Metode hitungan Idul Adha berdasarkan 100 hari setelah awal Ramadan. Metode ini selalu dilakukan secara turun temurun," kata Syafri Malin Mudo saat ditemui tribunpadang.com di Musala Baitul Ma'mur, Pasar Baru, Kelurahan Binuang Kamoung Dalam, Kecanatan Pauh, Kota Padang, Minggu (19/8/2018) malam.
Baca: Terapkan Metode Hisab Munjid Tarikat Naqsabandiyah Sumbar Idul Adha Senin 20 Agustus 2018
Baca: Jadwal Timnas vs Hongkong Asian Games 2018: Timnas U23 Indonesia 99 Persen Lolos ke Babak 16 Besar
Baca: Idul Adha 2018 - Dianjurkan Untuk Tidak Makan Sebelum Shalat Idul Adha, Ini Penjelasannya
Secara keseluruhan di Sumbar, kata dia, ada sekitar 5000 jamaah Nasaqbandiyah.
Selain di Padang, jamaah juga tersebar di Solok, Solok Selatan, Padangpariaman, dan Pesisir Selatan.
Untuk di Kota Padang sendiri, jamaahnya tersebar di Lubuk Kilangan, Pauh.
"Untuk Pauh, salat Idul Adha dilakukan di Surau Baru dan di Musala Baitul Ma'mur. Total jamaah Nasaqbandiyah di Pauh ini ada sskitar 300 orang. Malam ini, semua jamaah Nasaqbandiyah di Sumbar melaksanakan takbiran. Untuk lokasinya, di lakukan di masjid, musala maupun surau yang akan melaksanakan Saat Idul Adha," ujarnya.
Walau ada perbedaan dalam hal penetapan waktu Idul Adha, pria yang akrab dipanggil Buya itu berharap agar semua kalangan dapat saling menghormati.
Sebab pada prinsipnya, umat Islam satu kesatuan. "Kami harap semua kalangan saling menghormati," pungkasnya.(*)
