Ustadz Abdul Somad Puji Kecerdasan Penulis Novel Haji Bacpaker Ini
Ustadz Abdul Somad atau UAS memuji penulis novel Haji Backpacker, Aguk Irawan, sebagai sosok yang memiliki daya ingat yang kuat.
Penulis: CandraDani | Editor: CandraDani
TRIBUNPEKANBARU.COM- Ustadz Abdul Somad atau UAS memuji penulis novel Haji Backpacker, Aguk Irawan, sebagai sosok yang memiliki daya ingat yang kuat.
Pada status facebook yag ditulis oleh Ustadz Abdul Somad, Sabtu (25/08/2018) pukul 11.00 WIB, UAS mengagumi Aguk Irawan sebagai penulis yang handal.
Ini yang ditulis oleh UAS, mengenai teman satu perkuliahannya sewaktu menuntut ilmu di Kairo, Mesi awal 2000-an lalu.
"Dia hebat, penanya tajam, cerita suka duka Haji dari Embarkasi Terusan Suez itu dia rekam dalam memorinya, dia tumpahkan dalam untaian kalimat membuat pembaca terombang ambing dalam Wadi Nile dan Assalam di pelukan Laut Merah.
Allah memberkahimu Tuan Aguk Irawan."
Dikutip dari goodreads.com, Aguk Irawan MN lahir di Lamongan, 1 April 1979. Setelah bersekolah di MA Negeri Babat, Lamongan, sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Darul Ulum, Langitan, Tuban, ia melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, jurusan Aqidah dan Filsafat, kemudian meneruskan studinya di Institut Agama Islam Al-Aqidah, Jakarta.
Selama di Mesir, ia banyak menerjemahkan karya sastra Arab, di antaranya: naskah drama Taufik El-Hakiem, Tahta Dzilali Syams (Di Bawah Bayangan Matahari); karya klasik Abu A’la El-Ma’ary, Komedi Al-Ilahiyah (Komedi Langit); Dunya Allah karya Naguib Mahfouz; Chicago karya Alaa Aswani; dan bersama Mahmud Hamzawie menerjemahkan sastra Indonesia ke Arab, di antaranya kumpulan puisi Sutradji Calzoum Bachri, O Amuk Kapak (Ath-Tholasim); karya Soni Farid Maulana, Anak Kabut (Abna Dhabab). Sajak-sajaknya juga sering disiarkan di Radio BBC Mesir dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Mahmud Hamzawie.
Buku fiksinya yang sudah terbit adalah: Dari Lembah Sungai Nil; Hadiah Seribu Menara; Kado Milenium; Negeri Sarang Laba-Laba; Binatang Piaraan; Liku Luka Kau Kaku; Sungai yang Memerah; Penantian Perempuan; Risalah Para Pendusta; Aku, Lelaki Asing, dan Kota Kairo; Balada Cinta Majenun; Sepercik Cinta dari Surga; Memoar Luka Seorang TKW; Sekuntum Mawar dari Gaza; Dalam Sujud Cinta; Hasrat Waktu; Di Jari Manismu Ada Rindu; Lorong Kematian; Sinar Mandar; Jalan Pulang; Musyahid Cinta; Semesta Cinta; Penakluk Badai; Cahaya-Mu Tak Bisa Kutawar; Haji Backpacker; Air Mata Tuhan; Maha Cinta; Kidung Rindu di Tapal Batas; Patah Hati Terindah: Karena Cinta Adalah Allah; Peci Miring (Novel Biografi Gus Dur).
Baca: Ustadz Felix Siauw Kembali Dampingi UAS di Tabligh Akbar di Masjid Agung Annur 26 Agustus Ini
Sementara karya nonfiksinya yang sudah terbit adalah: Kiat Asyik Menulis; Kisah-Kisah Inspiratif Pembuka Surga; Di Balik Fatwa Jihad Imam Samudra (bersama Isfah Abidal Aziz); Haji Backpacker, Sebuah Memoar 1; Haji Backpacker, Sebuah Memoar 2; Ensiklopedi Haji.
Beberapa puluh buku terjemahan dan saduran dari bahasa Arab juga telah digarapnya, di antaranya: Islam-Negara-Agama; Menyingkap Rahasia Rukuk dan Sujud; 100 Wasiat Nabi; Spirit Al-Quran; Samudra Hakikat; Ashabul Kahfi; Ensiklopedi Sains Al-Quran; Menjadi Murid Sejati; Tasfir al-Jilani.
LIma Buku best Sellers Aguk Irawan menurut Gramedia
1. Titip Rindu Ke Tanah Suci,
2. Penakluk Badai ,
3. Kartini: Kisah yang Tersembunyi,
4. Patah Hati Terindah : Karena Allah Adalah Cinta,
5. Peci Miring: Novel Biografi Gus Dur.(*)