Neno Warisman Dihadang
Al Azhar Sebut Penghadang Neno Warisman Patut Introspeksi
Ketua MKA LAM Riau, Al Azhar menyebut, semua pihak yang terlibat langsung dengan penghadangan Neno Warisman patut introspeksi
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Nolpitos Hendri
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Nasuha Nasution
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azhar menyebut, semua pihak yang terlibat langsung dengan penghadangan Neno Warisman patut introspeksi.
Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau mengajak semua warga di Riau untuk saling menghormati perbedaan pilihan.
Pernyataan ini terkait adanya aksi yang terjadi terhadap Neno Warisman yang sempat tertahan di Bandara.
Baca: Suami Istri Jadi TKI Ilegal di Malaysia Demi Menghidupi Keluarga, Dapat Gaji 1.000 RM
Baca: Demi Ringgit, Warga Desa Bokor Menjadi TKI Ilegal ke Malaysia
LAM Riau juga menyayangkan aksi penghadangan terhadap Neno Warisman yang sempat tertahan di Bandara, dan aksi pengusiran yang dilakukan sejumlah orang hingga memaksa Neno Warisman meninggalkan Bumi Lancang Kuning.
Menurut Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau, Al Azhar, kejadian itu tidak mencerminkan nilai-nilai adat dan budaya Melayu yang sepatutnya dihormati dan dijunjung tinggi semua orang di Provinsi Riau.
Hidup di Bumi Lancang Kuning ini sesuai dengan pepatah "Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung".
Baca: Mengaku Kunjungi Saudara, Nurjanah Bisa Bekerja di Malaysia
"Atas pencederaan atas nilai-nilai itu, semua pihak yang terlibat langsung dengan kejadian tersebut patut introspeksi, dengan mengedepankan hati nurani dan kejernihan akal budinya, tanpa terbawa kepentingan politik apapun," ujar Al Azhar kepada Tribunpekanbaru.com pada Minggu (26/8/2018).
Kemudian, LAM Riau juga menjelaskan kepada pihak-pihak yang datang meminta petuah ke LAM Riau sebelum kejadian itu, pimpinan LAM Riau sudah mengingatkan, apa pun bentuknya, hendaklah tetap di koridor hukum dan peraturan perundang-undangan, dengan cara-cara jalur yang santun, beradab, dan bermartabat.
"Mari hormati perbedaan-perbedaan pilihan politik sesama kita, kita kelola dengan akal budi, dalam semangat harmoni sosial yang selama ini mampu kita jaga dan pelihara, "jelas Al Azhar.
Baca: Pj Kades Bokor: Warga Bokor Banyak Bekerja sebagai TKI Ilegal ke Malaysia
Baca: Amri Bekerja Sebagai Kuli Bangunan di Malaysia dengan Upah 90 RM Per Hari
LAM Riau juga menekankan kepada aparat keamanan, kalau diperlukan ke depan, aparat keamanan perlu mengembangkan sikap musyawarah dengan para pihak dan tidak menang-menangan.
"Masyarakat adat dan kelembagaan adat jangan terprovokasi oleh hal-hal yang mencederai keharmonisan kemasyarakatan," tutur Al Azhar. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/al-azhar_20180725_183423.jpg)