Banjir Bandang Kabupaten Solok
Banjir Solok, Pemerintah Nagari Kinari Buka Posko Bencana dan Dapur Umum untuk Warga dan Relawan
Pemerintahan Nagari Kinari, Kabupaten Solok, daerah terdampak banjir, membuka Posko Bencana Banjir untuk menampung bantuan.
Laporan kontributor tribunpadang.com Riki Suardi dari Kabupaten Solok
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Untuk menanggulangi kebutuhan logistik bagi korban banjir bandang, Pemerintahan Nagari Kinari, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Provinsi Sumbar yang menjadi salah satu daerah terdampak banjir, membuka Posko Bencana Banjir untuk menampung bantuan.
Bahkan sejak posko tersebut dibuka, sejumlah bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari Badan Oenanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Kabupaten Solok, sudah berdatangan. Bahkan sebagian dari bantuan yang masuk ke posko tersebut, juga sudah didistribusikan kepada masyarakat yang terdampak.
"Bantuan tersebut terdiri dari beras, nasi bungkus dan makanan ringan, termasuk mie instan serta air mineral, dan sejumlah peralatan dapur," kata Walinagari Kinari, Yandrifa saat ditemui tribunpadang.com di Posko Bencana Banjir di Nagari Kinari, Jumat (7/9/2018) malam.
Baca: Heboh, Diisukan Berhubungan Intim di Lapas dengan Freddy Budiman, Anggita Sari Ungkap Kebenarannya
Meski bantuan sembako sudah berdatangan, sebut Yandrifa, namun masyarakat yang terdampak banjir bandang masih membutuhkannya, karena sebagian persedian makanan seperti beras dan lain sebagainya banyak terendam air, sehingga tidak bisa lagi dikonsumsi.
"Yang kami butuhkan saat ini adalah sembako, termasuk peralatan dapur untuk warga dan pakaian layak pakai untuk anak-anak dan balita, serta perlengkapan dan seragam sekolah. Kami berharap ada pihak atau dermawan yang mau menyalurkan bantuan yang kami butuhkan," ujarnya.
Terkait air bersih, Yandrifa menuturkan bahwa saat ini sudah terpenuhi sejak saluran PDAM selesai diperbaiki pada pukul 19.00 WIB tadi. Namun sebelumnya, warga memang mengalami krisis air bersih, karena saluran PDAM sempat rusak diterjang banjir bandang.
Bahkan saat tetjadinya krisis air bersih, kata dia, warga pun tak bisa mandi, kecuali untuk memasak. "Tadi pas air PDAM putus, untuk sekedar memasak nasi ada, karena ada dermawan yang mengirim beberapa truk tanki air ke sini. Air bersih itu dikirim dari Arosuka," ujarnya.
Yandrifa menyebut bahwa selain membuka Posko Bencana Banjir, pihaknya juga membuka dapur umum untuk warga terdampak banjir. Tidak hanya itu, bahkan dapur umum ini juga bisa dimanfaatkan para relawan yang membantu warga Kinari membersihkan material banjir. "Dapur umum ini kami buka hingga empat hari mendatang," bebernya.
Baca: Selain Kartika Putri, 4 Seleb Ini Juga Menikah dengan Ustaz
Terkait kerusakan insfrastruktur akibat banjir di Nagari Kinari, sebut Yandrifa, terdapat tujuh unit rumah warga rusak berat. Dua di antaranya hanyut dan rata dengan tanah. Kedua rumah semi permanen itu milik Owen dan Yeni Basir yang berada di Jorong Pamujan. Sedangkan rumah rusak sedang dan ringan, masing-masing 12 unit rumah.
"Rumah rusak tersebut tersebar di tiga jorong di Nagari Kinari, yaitu di Pamujan, Tapi Aia, dan Bungo Harum. Data rumah rusak ini masih sementara, karena hingga kini pendataan korban-korban terdampak masih dilakukan. Data ini akan terus kami update. Bisa jadi jumlahnya bertambah," bebernya.
Selain rumah rusak, Kantor Nagari Kinari juga ikut terdampak banjir. Bahkan seluruh dokumen Nagari juga rusak, termasuk peralatan kantor berupa alat-alat elektronik seperti komputer, laptop, warles dan bahan-bahan bangunan berupa semen dan paair yang akan digunakan untuk merenovasi kantor nagari juga hanyut dibawa arus banjir.
"Ketinggian air saat banjir bandang mencapai 1.5 meter. Arus banjir juga kuat. Jadi semua material bangunan untuk merenovasi kantor hanyut semuanya," kata Yandrifa. Selain itu, di Nagari Kinari juga terdapat 2 ekor sapi hanyut. Sebelumnya, jumlah sapi yang hanyut itundilaporkan 7 ekor, tapi setelah air surut, 5 ekor ditemukan selamat.
Kemudian, sambugnya, itik warga sebanyak 400 ekor juga hanyut, termasuk ribuan ikan di kolam warga dan ikan larangan di beberapa sungai juga hanyut dibawa arus banjir. Padahal dua minggu lagi, ikan larangan yang tersebar di Sawah Baruh, Kapalo Banda, Sawah Sundi, Kubu, dan Kincia Kolan itu akan dipanen warga.
Kerusakan lainnya, tambah Yandrifa, adalah saluran irigasi yang jebol di tiga titik. Irigasi itu berada di aliran Batang Lembang. Bahkan salah satu titik, yaitu di Kapalo Banda dilaporkan rusak parah, sehingga aliran air dari Kapalo Banda untuk areal persawahan di tiga Nagari di Kecamatan Bukit Sundi terhenti.