Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Nasib Tragis Orang Albino di Afrika, Kabula Diculik Pulang Sekolah Tangan Dipotong dan Ditinggalkan

Nasib Tragis Orang Albino di Afrika, Kabula Diculik Pulang Sekolah Tangan Dipotong dan Ditinggalkan

Editor: Afrizal
Youtube
Ilustrasi Orang Albino 

TRIBUNPEKANBARU.COM -- Nasib Tragis Orang Albino di Afrika, Kabula Diculik Pulang Sekolah Tangan Dipotong dan Ditinggalkan 

Diskriminasi terhadap albino Afrika memang telah terjadi sejak ratusan, bahkan ribuan tahun lalu.

Penelitian terakhir dilakukan pada tahun 1892.

Ketika seorang peneliti, bernama Charles Staniland Wake dari Chicago melakukan perjalanan ke Afrika untuk mempelajari budaya dan suku yang berkembang.

Dalam bukunya berjudul Memoirs of International Congress of Anthropologie, Charles terkejut ketika bertemu dengan orang albino.

Baca: Orang Albino di Afrika Jadi Buruan, Harga Potongan Tubuh Rp 29 Juta, Tubuh Utuh Rp 1,1 Miliar

Baca: VIDEO: Dihina Karena Sakit Albino, Gadis Ini Bikin Orang Terpana Saat Membuka Matanya!

Baca: Gadis Albino Diculik oleh Paman Sendiri untuk Dijual ke Dukun Ilmu Hitam

Namun, setahun kemudian ia tidak lagi melihat orang kulit putih lain selain yang ditemuinya tersebut, hal itu tentu menakutkan bagi Charles.

Terlebih ia menyaksikan bahwa bayi albino yang baru lahir akan dibunuh, hal itu tak lain untuk menjaga warna kulit penduduk desa supaya tetap terlihat gelap.

Dalam tulisannya ia menyimpulkan bahwa, "Hitam bisa berubah menjadi putih, tetapi putih tidak pernah bisa menjadi hitam."

Kesenjangan ras menunjukkan ketakutan orang kulit hitam, menuju kepunahan ras mereka.

Selain Charles, kisah lain yang dijelaskan adalah kisah Kabula seorang gadis albino yang diculik ketika pulang sekolah.

Beruntung Kabula tidak dibunuh,  ironisnya tangannya dipotong setelah itu para penculiknya meninggalkannya.

Itu hanyalah satu kisah, sedangkan ratusan orang albino lain mengalami nasib yang sama dengan Kabula.

Orang-orang albino di Afrika disebut sebagai orang-orang langka yang sangat sulit dijumpai, kecuali di wilayah Tanzania.

Meski hal itu adalah suatu permasalahan yang wajar, pada kenyataannya para albino Afrika ini menyimpan kisah tragis di kampung halamannya.

Mereka dijadikan buruan oleh orang-orang yang mempraktikkan sihir hitam, sebab dalam keyakinan yang berkembang albino dikatakan memiliki 'tuah' abadi.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved