Ustadz Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad Akhirnya Bertemu dengan Pria Bertopi dengan Kalimat Tauhid dan Bangun Madrasah

Pada laman medsosnya itu, UAS dan Kang Erman bersama-sama melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah at-Tauhid.

Penulis: CandraDani | Editor: CandraDani
facebook/ustadzabdulsoamad
Kang Erman, kiri memakai topi, bersama aparat saat mengecek kesiapan pengajian UAS di Jawa. Kemudian foto Kanan, bersama UAS melakukan pelatakan batu pertama pembangunan Madrasah At Tauhid, Rabu (19/09/2018) di Inhu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM -Ustaz Abdul Somad akhirnya bertemu dengan sosok pria misterius yang memakai topi dengan kalimat tauhid, laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah, yang sempat viral pada awal September kemarin.

Pria dengan postur tinggi besar itu, ternyata bernama Kang Erman, seorang pengusaha sukses asal Jawa Barat. 

Pada lama Facebooknya, Rabu (19/09/2018), UAS mengungah beberapa foto serta menulis status soal pertemuan dengan Kang Erman.

Pada laman medsosnya itu, UAS dan Kang Erman bersama-sama melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah at-Tauhid.  

Ternyata sosok inilah yang diceritakan oleh UAS saat diwawancarai oleh TVOne, sesaat usai UAS membatalkan safari dakwahnya di Jatim dan Jateng.

Sosok  Kang Erman, sebagaimana  diceritakan oleh UAS, adalah pribadi dengan kesadaran sendiri ingin menginfaqkan harta bendanya untuk agama dan membantu ummat. 

Ternyata ada hikmah dibalik pembatalan sejumlah safari dakwah Ustaz Abdul Somad awal September lalu.

Oleh sebagian pihak, Ustaz Abdul Somad atau UAS, saat itu dikhawatirkan sudah disusupi oleh sebuah ormas terlarang.

Pihak-pihak yang menolak waktu itu beralasan, beberapa personil yang dekat dengan UAS membawa simbol-simbol terlarang.

Ternyata, sosok pria yang sempat dituding itu, hanya memakai kalimat tauhid Lâ Ilâha illalLâh Muhammad RasûluLlâh, 

Berikut cuplikan dari laman facebook Ustadz Abdul Somad 

MUSIBAH BERBUAH MADRASAH

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Topi yang dipakai jadi fitnah. Sebagai bentuk penyesalan, "Ustadz, saya transfer 100 juta ke rekening Ustadz".

Saya jawab, "Kita antar duit itu bersama-sama ke Durian Cacar. Kita buat Madrasah. Namanya Madrasah at-Tauhid. Karena tulisan di topi tu kalimat Tauhid".

Setelah shalat Shubuh tadi, kami bertolak menelusuri jalur Lintas Timur Sumatera. 6 jam perjalanan darat, kami sampai di Kampung Durian Cacar, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved