Indragiri Hilir
Hingga September 2018 Sudah 250 Hektar Lahan di Inhil Terbakar
Hingga bulan September 2018 ini, sudah 250 hektar lebih lahan terbakar di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dengan total 191 hotspot
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Nolpitos Hendri
Laporan Wartawan Tribuntembilahan.com : T. Muhammad Fadhli.
TRIBUNTEMBILAHAN.COM, TEMBILAHAN - Hingga bulan September 2018 ini, sudah 250 hektar lebih lahan terbakar di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dengan total 191 hotspot.
Kebakaran hutan dan lahan (Karlahut) seluas 250 hektar lebih telah terbakar di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) per september 2018 dengan total hot spot sejumlah 191 hot spot (titip panas).
Jumlah tersebut belum termasuk Karhutla yang terjadi di Kecamatan Kempas yang saat ini masih dalam proses pemadaman.
Baca: Seluruh Parpol di Bengkalis sudah Serahkan LADK dan RKDK ke KPU Bengkalis
Baca: Yayasan Siklus dan Solid Foundation Gelar Pelatihan Adiksi
“Karlahut terbaru yang masuk dalam data tersebut baru yang di Desa Sekayan Kecamatan Kemuning, belum masuk yang di kempas ini,” jelas Kepala BPBD Inhil Yuspik, SH melalui Kabid Rehabilitasi Dan Rekontruksi, BPBD Inhi, Gordon, SE, Jum’at (28/9/2018).
Dikatannya lagi, Bupati Inhil juga telah mengeluarkan status siaga bagi Inhil melalui SK Bupati yang dikeluarkan pada awal september sampai november 2018.
“Liat perkembangannya karena bisa diperpanjang,” tutur pria yang juga pengawas Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Inhil ini.
Mengingat memasuki musim kemarau ini dan ditambah Karlahut yang baru terjadi di Kecamatan Kempas yang diklaim terbesar di Riau oleh BPBD Riau, BPBD Inhil mengimbau masyarakat untuk lebih berhati – hati lagi dan tanggap terhadap Karhutla.
Baca: BKPP Dumai Masih Tunggu Informasi dari BKN Regional XII Terkait CAT CPNS 2018
Baca: Sulitnya Sumber Air Menjadi Kendala Pemadaman Karhutla di Kempas Inhil
“Sebagai daerah yang terparah serta memasuki masa cuaca ekstrim, kami imbau hindari bakar - bakar di kebun atau ladang. Bagi pemburu dan pemancing jangan sembarangan membuang puntung rokok dan hati – hati pada aktifitas yang melibatkan api,” imbau Gordon. (*)