Pekanbaru

Masyarakat Sumbar akan Kumpulkan Rendang untuk Korban Gempa dan Tsunami di Palu

Pascagempa dan tsunami memporak-porandakan Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) kemarin

Editor: Ariestia
(KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR)
Hotel Roa Roa di kawasan Maesa di Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu, luluh lantak dihantam rangkaian gempa yang melanda Sulawesi Tengah. Puluhan tamu belum diketahui nasibnya. 

Laporan kontributor tribunpadang.com Riki Suardi dari Padang

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pascagempa dan tsunami memporak-porandakan Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) kemarin, Pemprov Sumbar kembali mengumpulkan randang dari masyarakat dan ASN untuk dikirim ke lokasi bencana.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebut bagi masyarakat dan ASN yang mau menyumbangkan randang, bisa datang ke Kantor Gubernur. Namun ia berharap agar sumbangan randang tersebut, dipacking per setengah kg.

"Selain randang, kami di Pemprov juga akan menginisiasi pengumpulan bantuan sumbangan berupa uang untuk korban. Pemprov sudah berkoordinasi dengan BPBD Sumbar dan PMI untuk menyalurkan bantuan tersebut," kata Nasrul Abit, Senin (1/10/2018).

Baca: Jadwal Lengkap Turnamen Badminton Hingga Akhir 2018: Dimulai Denmark Open 16 Oktober Ini

Kemudian terkait dengan pendistribusian bantuan dari Pemprov nantinya, termasuk randang, Nasrul Abit menyebut bahwa Pemprov Sumbar sudah berusaha untuk berkoordinasi dengan BPBD Sulawesi Tengah. Namun koordinasi tersebut belum optimal, karena sambungan komunikasi masih dalam proses pemulihan.

"Kami belum bisa ke sana. Sampai Sabtu pagi kemarin bandara masih tutup. Kemungkinan kami datang mealaui jalan darat dari Manado. Kami belum bisa komunikasi dengan gubernur dan BPBD. Semoga Sumbar bisa berikan bantuan," ujar Nasrul.

Baca: Nelayan di Rokan Hilir Tewas dengan Luka Robek Bekas Cakaran, Warga Duga Diserang Buaya

Selain uang dan randang, Nasrul menambahkan bahwa Pemprov Sumbar juga berupaya untuk menyalurkan bantuan lainnya melalui koordinasi dengan lembaga kemanusiaan yang bisa mengakses lokasi bencana, yaitu lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).

"Banyak kebutuhan yang dibutuhkan korban gempa dan tsunami. Berkaca pada bencana gempa di Lombok beberapa waktu lalu, jenis bantuan yang diperlukan korban adalah makanan dan tenda, serta baju layak pakai. Maka dari itu, kami berupaya menyalurkan beberapa bantuan yang dibutuhkan. Kami sudah koordinasi dengan ACT. Mudah-mudahan bisa teratasi," katanya.

Sebelumnya, Pemprov melalui BPBD Sumbar juga mengumpulkan randang untuk disumbangkan kepada warga Lombok yang menjadi korban gempa. Jumlah randang yang terkumpul mencapai 1 ton. Randang tersebut disumbangkan oleh masyarakat dan ASN di lingkungan Pemprov Sumbar.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved